Banjarmasin (ANTARA) -
Salah satu lulusan pada wisuda sarjana ke-78 dan Pascasarjana ke-48 Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tahun 2023 berasal dari negeri jiran Malaysia.
 
Dia bernama Mohd Quizier Bin Ahmad yang menjadi salah satu dari 829 sarjana mengikuti wisuda di Gedung Serba Guna Kampus 2 UIN Antasari Banjarmasin di Kota Banjarbaru, Sabtu kemarin.
 
"Saya sangat bangga menjadi sarjana di UIN Antasari Banjarmasin," ujarnya mengungkapkan di Banjarmasin, Ahad.
 
Dia mengaku mulai masuk kuliah keluar negerinya hingga ke UIN Antasari Banjarmasin pada tahun 2019.

Baca juga: UIN Antasari Banjarmasin kukuhkan sembilan guru besar

Baca juga: UIN Antasari Banjarmasin wisuda 1.000 lulusan baru
 
Quizier menempuh pendidikan program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin hingga menjadi sarjana tersebut.
 
Mahasiswa yang dipertua dalam organisasi Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia Indonesia tersebut mengaku melewati banyak perjuangan dalam menempuh ilmu di luar negeri, di UIN Antasari Banjarmasin, Indonesia.
 
"Dari sini kami belajar bagaimana untuk berdikari dan cara untuk bertahan hidup. Pada awalnya memang agak susah, hal ini karena terdapat kendala terutama pada bahasa," ucap Quizier dengan bahasa Melayu dan Banjar.
 
Akhirnya selama bertahun-tahun di Banjarmasin, ia pun sudah cukup fasih berbahasa Banjar, beradaptasi dengan masakan lokal dan melewati cuaca yang tidak menentu.
 
"Harapan saya untuk ke depannya lagi, adalah supaya akan ada lebih ramai lagi mahasiswa asing yang kuliah di UIN ini, karena kampus ini sangat berkualitas," ujarnya yang berkesempatan pada wisuda memberikan sambutan.
 
Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr H Mujiburrahman, M.A mengapresiasi atas kesan yang baik dari wisudawan asal Malaysia tersebut.
 
Prof Mujib pun mengutip petuah fenomenal dari Imam Syafii, terkait pentingnya berkelana mencari ilmu.
 
"Tidak ada tempat bagi yang memiliki akal dan dan adab untuk bersantai-santai. Karena itu, tinggalkan kampungmu, jadilah engkau orang asing di tempat lain," ujarnya.
 
Dari nasihat ulama besar tersebut, Prof Mujib mengingatkan akan pentingnya bekerja keras, termasuk mencari ilmu.
 
“Karena lezatnya dan nikmatnya kehidupan itu terletak pada kerja keras,” kata lulusan S3 Universiteit Utrecht di Belanda tersebut.
 
Saat ini, total ada 53 mahasiswa asing yang berkuliah di UIN Antasari, baik dari Sarawak, maupun semenanjung Malaysia. Selain itu, juga ada yang datang dari Thailand.
 
Semuanya dibina UIN Antasari dengan visi “Unggul dan Berakhlak”, lewat sejumlah program tersistematis.
 
Pada Wisuda sarjana ke-78 dan Pascasarjana ke-48 UIN Antasari Banjarmasin tahun 2023 juga dirangkai Dies Natalis ke-59 kampus tersebut yang didirikan pada 1965.
 
UIN Antasari Banjarmasin yang dulu IAIN Antasari hingga kini sudah meluluskan sarjana dan pascasarjana sebanyak 30.858 orang.
 
Pada wisuda kali ini UIN Antasari Banjarmasin juga memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh berupa Achievement Awards 2023.
 
Ada lima sosok yang diberikan penghargaan karena telah berjasa untuk pendampingan pengembangan pembangunan kampus UIN Antasari, di antaranya Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel Rudy Mahani Harahap.*

Baca juga: KKN UIN Antasari digelar hingga ke Malaysia dan Thailand

Baca juga: 8 hektare lahan di Kampus UIN Antasari Kalsel hangus akibat karhutla

Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023