Medan (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan peluasan area operasi pencarian 11 warga yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di kawasan pemukiman di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara pada Jumat (1/12) malam. 

"Hingga sampai saat ini operasi SAR pencarian terhadap 11 orang warga yang hilang pascabanjir bandang dan longsor menerjang kawasan pemukiman penduduk di Desa Simangulampe masih terus dilakukan," Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan, Budiono, saat dihubungi di Medan, Minggu.

Budiono mengatakan saat ini proses pencarian dibagi menjadi empat bagian SAR Rescue Unit atau SRU yang melibatkan pemangku kebijakan terkait yang ada di wilayah ini.

"Pencarian terbagi atas SRU I darat untuk menyisir di sekitar LKP fokus pada titik2 yang dicurigai, SRU II Mencari korban dengan menggunakan alat-alat berat sekalian membuka akses jalan Muara-Tipang, SRU III menyisir di sekitar Danau Toba dengan menggunakan LCR milik BPBD Kab Humbang Hasundutan yang diduga adanya korban, SRU IV Scouting darat di sekitar tepi Danau Toba, namun hingga siang ini korban belum diketemukan," kata Budiono.

Dalam upaya memaksimalkan operasi pencarian, kata dia, tim gabungan dibantu Basarnas Pusat yang menurunkan sebanyak 18 orang personel elit yang dimiliki yakni BSG (Basarnas Spesial Group).

"Tim dari BSG tersebut telah tiba di lokasi dan kita berharap dengan adanya tambahan personel yang memiliki kualifikasi khusus tersebut dapat membantu untuk mempercepat penemuan korban," katanya.

Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kota Medan menemukan satu dari 12 orang yang hilang dalam bencana banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu.

Tim gabungan berhasil menemukan salah satu korban banjir bandang dan longsor yang berjarak dari 500 meter dari lokasi kejadian

"Pukul 11.25 WIB, tim gabungan temukan salah seorang korban bernama Boru Lubis dalam keadaan meninggal dunia di danau berjarak sekitar 500 meter dari lokasi banjir bandang," ujarnya.

Berdasarkan informasi, banjir bandang dan longsor yang melanda Desa Simangulampe, Baktiraja, Kabupaten Humbang Husundutan, terjadi Jumat malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Tim gabungan menurunkan beberapa peralatan mountaineering guna memaksimalkan proses pencarian karena material bebatuan yang terbawa banjir dan longsor cukup menyulitkan petugas mencari korban.

Tim gabungan juga mengerahkan satu unit drone yang dilengkapi teknologi pembaca suhu untuk melakukan pencarian melalui udara.

Baca juga: BNPB beri dana siap pakai tangani banjir bandang Humbang Hasundutan

Baca juga: Polda Sumut turunkan anjing pelacak bantu pencarian korban di Humbahas

Baca juga: Bupati: 14 rumah rusak akibat banjir bandang di Humbang Hasundutan

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023