Jakarta (ANTARA) - PT IPC Terminal Petikemas melakukan 
​​​​​​sosialisasi fumigasi di area IPC Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjaga kualitas dan keamanan komoditas pertanian yang diimpor dan atau diekspor dari dan ke berbagai negara tujuan.

Direktur Utama PT IPC TPK Guna Mulyana melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, menuturkan kegiatan ini juga bertujuan untuk menggali lebih jauh tentang fumigasi dan mendorong implementasi Program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sejak akhir 2023, IPC TPK Area Tanjung Priok 2 telah memberikan pelayanan fumigasi di dalam terminal. "Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan 'customer' dalam kepengurusan behandle dan fumigasi berada dalam satu area tempat penimbunan sementara (TPS),” tutur dia.

Upaya fumigasi bertujuan untuk memenuhi persyaratan ketat yang ditetapkan oleh negara tujuan, terutama terkait dengan kesehatan tumbuhan dan lingkungan serta menjaga kebersihan dan keamanan produk.

Baca juga: Pelayaran langsung ke China dan Vietnam pacu ekspor-impor Indonesia
Baca juga: Kenya kaji potensi investasi kepelabuhanan di Indonesia


Menurut Guna, peti kemas kerap menjadi tempat ideal bagi hama dan serangga untuk berkembang biak karena kondisinya dengan kelembaban yang tinggi. Karena itu, dengan menerapkan fumigasi secara teratur, risiko kerugian akibat serangan hama dapat dikurangi secara signifikan.

Sosialisasi kegiatan fumigasi dibuka oleh Kepala Karantina DKI Jakarta, Hari Yuwono Ady dan Manager Area Tanjung Priok 2 IPC TPK, Adi Saputra. Tim Karantina bertindak selaku narasumber memaparkan seluk-beluk fumigasi.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh tim IPC TPK Area Tanjung Priok 2 serta seluruh mitra kerja IPC TPK yang terlibat dalam aktivitas bongkar muat petikemas.

"Dengan sosialisasi ini diharapkan, dapat meningkatkan wawasan para pekerja lapangan serta turut mendukung ekosistem logistik nasional yang mengutamakan kualitas/mutu dan keamanan produk yang dikirim dengan media peti kemas," kata Guna.
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024