agar dapat menghargai petugas kami di lapangan
Jakarta (ANTARA) -
Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 2.939 personel gabungan untuk Operasi Keselamatan Jaya 2024, selama 14 hari mulai 4 Maret sampai 17 Maret 2024.
 
"Operasi ini akan melibatkan 2.939 personel yang terdiri dari 2.659 personel Polri, 80 personel TNI, 30 personel Dinas Perhubungan dan 30 personel dari Satpol-PP, " kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto saat memimpin apel di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Sabtu.
 
Suyudi menjelaskan operasi ini digelar sebagai bentuk kepedulian Polda Metro Jaya beserta jajaran dan instansi terkait dalam mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
 
"Untuk mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas kunci utama, yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang baik di masyarakat," katanya.
 
Selanjutnya Suyudi menyebutkan operasi ini juga bertujuan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di bidang lalu lintas yang mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif dan humanis.

Baca juga: Operasi Keselamatan Jaya 2023 tindak 40.601 kasus selama 14 hari
 
"Operasi ini didukung dengan penegakan hukum secara elektronik baik statis maupun portabel dan teguran simpatik dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamselticarlantas)," katanya.

Hal itu, lanjutnya, juga bertujuan guna meraih simpati masyarakat menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan disiplin dalam berlalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
 
Sejumlah peserta mengikuti apel Operasi Keselamatan Jaya 2024 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Sabtu (2/3/2024). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya/am.


Suyudi menambahkan kegiatan ini juga sekaligus sebagai bentuk upaya menciptakan kondisi kamsetibcarlantas menjelang Ramadhan 1445 Hijriyah.
 
"Sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan disiplin dalam berlalu lintas serta angka kecelakaan pada Ramadhan dapat berkurang, " katanya.
 
Kemudian dalam operasi ini, Suyudi menjelaskan ada sejumlah sasaran yang difokuskan di antaranya yaitu melawan arus, pengguna alkohol pada saat mengendara dan tidak menggunakan sabuk pengaman (seat belt).

Baca juga: Lawan arus dominasi pelanggaran pada Operasi Keselamatan Jaya

Selain itu, tidak pakai helm, pengguna "sirine strobo" liar, beban lebih dan lebar kendaraan ("overload over" dimensi/ODOL) dan juga beberapa pelanggaran lainnya.
 
"Kami mohon dukungan dari segenap masyarakat khususnya di Jakarta agar dapat menghargai petugas kami di lapangan, dapat bekerja sama dan berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terutama dalam hal berlalu lintas, " ucapnya.
 
Apel gelar pasukan ini juga dihadiri oleh pihak terkait di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024