di sini sudah bisa menurunkan 27 persen
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, inovasi sajian pangan yang menarik dari orang tua, dapat menambah nafsu makan anak dan dapat menekan angka tengkes (stunting) di Ibu Kota.
 
"Yang lebih mendapatkan perhatian adalah ibu-ibu yang anaknya sudah lepas 'stunting' ini berinovasi di dalam memberikan makanan kepada anak-anak," kata Heru saat meninjau dan memantau intervensi percepatan penurunan tengkes terintegrasi di RPTRA Intiland Teduh, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat.
 
Menurut Heru, kreasi sajian pangan yang disajikan ke anak dapat menjadi contoh bagi ibu-ibu rumah tangga lainnya agar keberhasilan menekan angka tengkes di Jakarta semakin meningkat.
 
Saat mengunjungi RPTRA Intiland Teduh, Heru berbincang dengan para ibu rumah tangan yang ada di sana dan menanyakan terkait kondisi anak.

Heru menemukan adanya anak dalam kategori tengkes yang juga mempunyai penyakit bawaan yakni tuberkulosis (TB).

Baca juga: PAM Jaya beri bantuan kepada 1.000 anak demi tekan tengkes
 
"Saya lihat juga ada beberapa anak-anak kita yang stunting ternyata ada penyakit bawaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu TB dan itu sudah diatasi," kata Heru.

Lalu, lanjutnya, ada juga yang berat berat badannya enam kilogram naik menjadi 10 kilogram dan ada yang beratnya 5,7 kilogram menjadi 8 kilogram dalam kurun waktu enam bulan dan seterusnya sehingga diharapkan semua bisa turun.
 
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berbincang dengan para ibu rumah tangga saat meninjau dan memantau intervensi percepatan penurunan tengkes terintegrasi di RPTRA Intiland Teduh, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (15/3/2024). ANTARA/Siti Nurhaliza
Oleh karena itu, Heru berpesan, bagi para ibu rumah tangga yang anaknya masih masuk dalam kategori tengkes untuk tetap berinovasi dan berusaha agar anaknya tetap mendapatkan asupan gizi seimbang.

Hal itu diyakini akan bisa menekan angka tengkes di Jakarta terus menerus turun dan sang anak dapat tumbuh dan berkembang hingga menjadi anak yang bermanfaat bagi bangsa.
 
"Jadi, khusus di sini sudah bisa menurunkan 27 persen dan mudah-mudahan ini bisa sama-sama semuanya. Saya terima kasih kepada teman-teman mitra swasta dengan program CSR yang telah membantu mengatasi kasus ini," ucap Heru.

Baca juga: Bank DKI beri bantuan gizi untuk tangani tengkes di Jakpus
 
Sebelumnya, Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana (KB) wilayah khusus Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Fajar Firdawati mengatakan, tingginya angka tengkes menjadi tantangan yang cukup berat.
 
Karena itu, ditetapkan target penurunan tengkes sebesar 14 persen pada tahun ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
 
"Variasi angka stunting dari tiap provinsi memang bermacam-macam, tetapi kalau dibandingkan dari 2021, kita telah menurunkan angka stunting dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen pada tahun 2022, untuk mencapai 14 persen, stunting harus turun 3,8 persen tiap tahun (2023-2024)," kata Firda saat mewakili Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo pada diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (12/3).

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024