Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, peranan perempuan masih perlu diperjuangkan agar mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan bangsa.

"Kita ketahui bahwa saat ini banyak perempuan hebat dipercaya menjadi menteri dalam kabinet ini, bahkan di antaranya hingga dua periode. Itu artinya jika perempuan diberikan kesempatan yang sama, kami juga bisa untuk memberikan suatu kontribusi yang besar bagi negara tercinta ini," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ida mengatakan, saat ini populasi di Indonesia antara laki-laki dan perempuan jumlahnya mendekati 50 berbanding 50 persen. Namun, jika dikaitkan dengan seluruh peranan, perempuan belum memiliki kesempatan yang sama.

Ia menuturkan, banyak cerita yang menggambarkan bagaimana perempuan belum memiliki kesempatan yang sama, dan kondisi tersebut hampir terjadi di semua negara. Ia mencontohkan, banyak orang yang beranggapan bahwa jabatan menteri ketenagakerjaan bukanlah pekerjaan perempuan. Pasalnya, di banyak negara, termasuk di Indonesia, menteri yang menangani ketenagakerjaan adalah laki-laki.

Dalam kesempatan itu, Ida mendapatkan dua penghargaan pada ajang "5th Anniversary Indonesia Best 50 CEO Awards, Popular Leader Awards, & 20 Inspiring Women Awards 2024". Adapun penghargaan tersebut yakni sebagai salah satu Perempuan Inspiratif dan Pemimpin Publik Populer 2024.

Baca juga: Menaker keluarkan surat edaran soal pemberian THR 2024

Baca juga: Menaker instruksikan THR harus dibayar penuh dan tak dicicil


Acara pemberian penghargaan diselenggarakan oleh The Iconomics pada Kamis (21/3) di Jakarta. Kedua penghargaan diterima Menaker yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemnaker Estiarty Haryani.

Menaker menyampaikan apresiasinya kepada The Iconomics, karena penghargaan tersebut tidak hanya merupakan penghormatan pribadi baginya, tetapi juga sebuah pengakuan yang besar bagi peran perempuan dalam bidang ketenagakerjaan.

"Namun, kita juga tidak boleh lupa bahwa perjalanan ini tidaklah mudah. Para perempuan yang kita kenal telah menghadapi berbagai rintangan, prasangka, dan diskriminasi, namun mereka tidak pernah menyerah. Mereka telah menunjukkan kepada kita semua bahwa dengan tekad yang kuat, keberanian, dan kerja keras, tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai," ucap Menaker.

Oleh karena itu, penghargaan tersebut bukan hanya tentang pengakuan, tetapi juga sebuah panggilan untuk lebih memperjuangkan kesetaraan gender, untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua perempuan Indonesia.

"Kita harus terus berjuang untuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap perempuan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan bangsa ini," ucapnya.

Baca juga: Anggota DPR minta THR untuk ojol tak sebatas imbauan, ini alasannya

Baca juga: Tanggapi Kemnaker, Kadin nilai kurang tepat pemberian THR untuk ojol

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024