Buku itu tetap penting, perpustakaan sebagai rumah buku juga penting, sekarang hidup era digital dan informasi."
Bukittinggi (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pemikiran para Bapak Bangsa Soekarno, Muhammad Hatta dan yang lainnya tetap relevan dengan kondisi saat ini sehingga tetap bisa menjadi pedoman dalam pembangunan bangsa.

"Kita bersyukur pikiran besar pendahulu kita terwadahi dalam satu keutuhan. Negara yang kuat tapi juga rakyat berdaulat, pentingnya politik kebangsaan, demokrasi dan ekonomi yang menunjukkan kedaulatan rakyat. Ini mutiara dan wajib kita lestarikan dan pedomani pikiran besar pendiri republik," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi perpustakaan Bung Hatta di Bukittinggi Selasa (29/10).

Presiden, pada kunjungan yang antara lain didampingi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, meminta agar minat baca terus ditingkatkan sehingga masyarakat di tengah maraknya penggunaan media sosial dalam komunikasi dan arus informasi tetap membaca buku.

"Buku itu tetap penting, perpustakaan sebagai rumah buku juga penting, sekarang hidup era digital dan informasi," kata Presiden.

Kepala negara mengatakan dengan membaca buku maka dapat memahami pikiran besar para pemimpin bangsa.

"Eranya sudah tiba bangsa ini harus bergerak dan semakin maju untuk jadi bangsa yang utuh dan adil sejahtera, jangan tinggalkan pikiran besar yang muncul di bumi Indonesia ini, pikiran Bung Hatta masih tetap hidup dan relevan," kata Presiden.

Perpustakaan Bung Hatta dikelola oleh Perpustakaan Nasional. Perpustakaan itu berada di kompleks pemerintah daerah Bukittinggi. Diresmikan Presiden Yudhoyono pada 2006, sebagai penghormatan atas jasa dan peran Bung Hatta.

Perpustakaan nasional juga mengelola Perpustakaan Bung Karno yang terletak di Blitar.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013