Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, B.Lynn Pascoe, mengatakan ia tidak senang melihat bendera negara mana pun dibakar, namun dirinya tidak keberatan dengan warga masyarakat yang menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Kedubes AS selama dilakukan secara damai. "Demonstrasi damai itu baik. Tidak ada masalah," katanya kepada wartawan yang menghadiri jumpa pers di rumah dinasnya yang asri di kawasan Taman Suropati Jakarta Pusat, Rabu. Namun, ia tidak menyukai aksi demonstrasi yang dilakukan dengan kekerasan atau berpotensi ke arah terjadinya kekerasan. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) yang berlokasi di Jalan Merdeka Selatan selama beberapa tahun terakhir kerap menjadi sasaran aksi demonstrasi berbagai elemen masyarakat Indonesia, khususnya ketika konflik Palestina-Israel dan Israel-Hizbullah (Lebanon) terjadi. Ketika Israel mulai melancarkan agresinya ke wilayah selatan Lebanon 12 Juli lalu menyusul penangkapan dua serdadunya oleh pejuang Hizbullah dan menewaskan banyak warga sipil, gelombang aksi demonstrasi pecah di berbagai kota di Indonesia. Di Jakarta, gelombang unjuk rasa, termasuk yang melibatkan puluhan ribu orang, terjadi dan Kedubes AS menjadi salah satu sasaran para demonstran itu. Dalam jumpa pers itu, Dubes Pascoe dihujani pertanyaan seputar kebijakan pemerintahnya di Timur Tengah yang dinilai banyak kalangan bias, khususnya terkait dengan konflik Palestina-Israel dan Israel-Hizbullah. Terkait dengan kondisi dan prospek hubungan RI-AS, ia mengatakan, hubungan kedua negara semakin baik dan kuat di berbagai bidang, termasuk kerja sama militer pasca-dicabutnya embargo sejak tahun lalu dan kerja sama bidang kesehatan untuk menangani ancaman Polio dan wabah flu burung. "Bahkan Indonesia berhasil melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam penanganan Polio," katanya. Pemerintah AS pun mendukung pelaksanaan proyek rekonstruksi Aceh pasca-bencana Tsunami 2004, seperti proyek pembangunan jalan untuk mendukung pemulihan perekonomian masyarakat Aceh dan peningkatan mutu pendidikan bagi warga di provinsi paling barat Indonesia itu, katanya. Dalam kancah regional dan internasional, pemerintahnya pun terus mendorong Indonesia untuk lebih terlibat dalam penyelesaian isu-isu internasional. "Kami ingin melihat Indonesia melakukan banyak lagi di kancah dunia," katanya. Menjawab pertanyaan tentang posisi pemerintahnya terkait rencana keikutsertaan seribu personel TNI dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Dubes Pascoe mengatakan, ia sangat antusias ketika mengetahui Pemerintah Indonesia tertarik untuk menyertakan tentaranya dalam misi pasukan perdamaian PBB ke Lebanon pasca-keluarnya Resolusi Dewan Keamanan PBB No.1701.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006