Banjarmasin (ANTARA) - Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalsel) melakukan sertifikasi terhadap 60 ekor ikan arwana hidup terdiri dari jenis Banjar red dan super red dengan total nilai Rp95,2 juta yang akan diekspor ke Jepang.

"Petugas Karantina melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan meliputi kelengkapan dokumen, kesesuaian jenis dan jumlah komoditasnya, serta pemeriksaan fisik secara klinis," kata Kepala Karantina Kalsel Sudirman di Banjarmasin, Minggu.

Dijelaskan dia, ikan yang dikirim harus dipastikan dalam kondisi normal, tidak lemas, dan tidak terdapat kelainan bahkan pendarahan pada tubuhnya.

Karantina bertugas memastikan bahwa komoditas dalam kondisi sehat dan dikemas dengan aman, sehingga dapat diterima dengan baik di negara tujuan.

Sudirman menyebut arwana itu merupakan komoditas ekspor ikan hias yang nantinya akan dikembangbiakkan lagi di Jepang.

Adapun syarat yang harus dipenuhi yaitu untuk keperluan ekspor ukuran ikan arowana harus di atas 10 centimeter.

Eksportir komoditas ikan hidup juga harus sudah mengantongi sertifikat CKIB (Cara Karantina Ikan yang Baik) sesuai persyaratan dari negara tujuan.

Sudirman mengungkapkan ikan arwana memiliki daya tarik yang terletak pada warna dan corak di tubuhnya sehingga menjadi komoditas potensial untuk ekspor.

Karakter warna dan corak ini akan muncul terutama pada usia produktif ikan, dimulai dari tiga tahun ke atas.

Soal harga, ikan hias ini termasuk yang paling mahal di dunia, bergantung dari corak dan ukurannya.

Baca juga: KKP ungkap ikan arwana sumbangkan devisa 8 juta dolar AS per tahun
Baca juga: Ekspor Arwana ke Tiongkok terhambat kebijakan baru pemerintah China
Baca juga: Pengusaha soroti dampak regulasi baru KKP bagi perdagangan arwana

 

Pewarta: Firman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024