Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencetak laba bersih sebesar Rp4,01 triliun (audited) sepanjang 2023 atau tumbuh 2,6 persen dibandingkan pada 2022 (year on year/yoy).

Pelindo menilai kinerja tersebut menunjukkan bahwa perseroan tumbuh dengan baik dan solid dari tahun ke tahun pasca merger di tengah tantangan perekonomian global.

"Pelindo menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas antarpulau serta keberlanjutan sektor maritim Indonesia sehingga memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi kemajuan bangsa. Hal ini terlihat dari kinerja yang solid, membuat Pelindo tetap mengalami peningkatan kinerja pada tahun 2023," kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, kontribusi Pelindo pada negara juga tercatat meningkat, yaitu mencapai Rp7,3 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan pada 2022, dengan nilai Rp7,2 triliun. Kontribusi tersebut diberikan melalui setoran dividen, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), konsesi, pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN) serta pajak bumi dan bangunan (PBB).

Capaian positif Pelindo pada 2023 tersebut juga didukung dengan keberlanjutan program-program transformasi yang dilakukan terus menerus sejak merger pada Oktober 2021.

Pelindo menilai pertumbuhan kinerja keuangan itu juga sejalan dengan kinerja operasional yang juga membukukan tren positif seperti arus petikemas mencapai 17,7 juta TEUs (kontainer berukuran 20 kaki), meningkat sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Demikian juga, arus barang yang terealisasi sebesar 170 juta ton, tumbuh 6 persen dibandingkan pada 2022. Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,28 miliar gross tonnage (GT) atau naik 7 persen dibandingkan pada 2022. Di sisi lain, arus penumpang mencapai 18,1 juta orang atau meningkat 20 persen dibandingkan pada 2022.

Pelindo mengungkapkan capaian tersebut juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan.

Dukungan teknologi terbaru seperti terminal operating system (TOS), Pelindo terminal operating system multipurpose (PTOS-M), dan Phinnisi, yang merupakan platform sistem operasi layanan kapal end-to-end, yang menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan national logistic ecosystem (NLE) berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya, dan waktu pelayanan yang signifikan.

"Di tahun ini, Pelindo akan melanjutkan program transformasi di lingkungan perseroan, sekaligus secara bertahap terus berupaya untuk meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai maritime gateway, namun juga sebagai traffic stimulator, yakni mendorong pertumbuhan lalu lintas barang melalui integrasi kawasan industri dengan pelabuhan," ujar Arif.

Baca juga: Pelindo siagakan posko terpadu demi kelancaran-keamanan angkutan mudik
Baca juga: Pelindo: 10 kapal penumpang disiapkan di Pelabuhan Ciwandan Banten
Baca juga: Pelindo Regional 3 siapkan 20 terminal antisipasi lonjakan penumpang

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024