Untuk menjadikan pemilih cerdas, maka partai politik juga harus cerdas dalam mengusung calon-calonnya sehingga terjadi keseimbangan,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPD RI Alirman Sori mengatakan partai politik berperan besar untuk menjadikan pemilih cerdas dalam pelaksanaan pemilu mulai dari pemilu kepala daerah, pemilu legislatif,
hingga pemilu presiden.

"Untuk menjadikan pemilih cerdas, maka partai politik juga harus cerdas dalam mengusung calon-calonnya sehingga terjadi keseimbangan," kata Alirman Sori pada diskusi "Dialog Kenegaraan: Pendidikan Politik, Pemilih Cerdas" di Gedung MP /DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah aktivis lembaga swadaya masyarakat Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti dan pengamat komunikasi politik Lely Ariani Napitupulu.

Menurut Alirman, untuk menjadi pemilih cerdas maka partai politik harus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, baik memberikan wawasan, pemahaman, maupun etika seperti tidak melakukan praktik
politik uang.

Di sisi lain, kata dia, partai politik juga harus memberikan contoh baik yakni mengusung calon anggota legislatif (caleg), calon kepala daerah, maupun calon kepala negara yang layak dan memenuhi semua persyaratan.

"Persoalannya, partai politik saat ini gagal melakukan rekrutmen calon pemimpin yang layak sesuai harapan masyarakat," katanya.

Menurut dia, calon pemimpin yang diusung oleh partai politik sering tidak sesuai dengan harapan masyarakat dan di sisi lain mereka berambisi untuk menjadi pemimpin sehingga melakukan berbagai upaya
termasuk melakukan praktik politik uang.

Ironisnya, kata dia, calon-calon yang kurang berkualitas berani melakukan praktik politik uang sehingga calon-calon yang berkualitas menjadi terkalahkan.

Sementara itu, Ray Rangkuti mengatakan lembaga yang memiliki otoritas untuk mengusung calon pemimpin adalah partai politik dan atau gabungan partai politik.

Masyarakat, kata dia, mengharapkan calon pemimpin yang diusung oleh partai politik adalah figur berkualitas, tapi realitasnya figur yang diusung kurang berkualitas tapi memiliki modal finansial kuat.(*)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013