Jakarta (ANTARA) - Toshiba Corp. sedang mempertimbangkan untuk memangkas ribuan pekerjaan di Jepang sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi bisnis menurut sumber-sumber yang dikutip oleh Kyodo News pada Rabu (17/4).

Menurut siaran Kyodo, sumber-sumber yang mengetahui masalah itu menyampaikan bahwa pemangkasan pekerjaan, yang utamanya menyasar departemen back-office perusahaan, diperkirakan dimasukkan dalam strategi bisnis perusahaan yang akan diumumkan pada pertengahan Mei.

Konglomerat teknologi ini memiliki 106.648 karyawan pada akhir Maret 2023 menurut situs web perusahaan.

Restrukturisasi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memfokuskan sumber daya pada domain pertumbuhan seperti infrastruktur, energi, dan digitalisasi, menurut para sumber.

Baca juga: Toshiba akan investasi 1 miliar dolar AS untuk gandakan produksi chip daya

Toshiba melakukan delisting pada bulan Desember melalui pembelian 2 triliun yen (Rp210 triliun) dari konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners Inc.

Langkah itu ditujukan untuk membalikkan keadaan bisnisnya, yang sempat terpuruk akibat serentetan masalah pada tahun 2010-an, mulai dari skandal akuntansi hingga kerugian besar dalam bisnis nuklir di Amerika Serikat.

Toshiba membukukan kerugian bersih 107 miliar yen (Rp11,2 triliun) selama sembilan bulan yang berakhir pada Desember karena kinerja buruk pembuat chip afiliasinya, Kioxia Holdings Corp.

Baca juga: Pegawai Google protes hubungan perusahaannya dengan Israel
Baca juga: Google pecat karyawan yang memprotes kontrak dengan militer Israel

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024