Bandung (ANTARA) - Pelatih Madura United, Rakhmat Basuki, tidak mau menyebut cedera yang diderita pemain andalannya, Hugo Gomes, sebagai alasan kekalahan 0-3 yang diderita timnya dari Persib Bandung pada pertandingan leg pertama final Liga 1 2023/2024.

Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu malam, Madura cukup mampu menandingi kekuatan tuan rumah. Namun selepas Gomes yang akrab disapa Jaja ditarik keluar lapangan untuk digantikan Ricki Ariansyah pada menit ke-66.

Absennya Jaja terbukti membuat permainan Madura United tidak sebaik sebelumnya. Persib pun kemudian memecah kebuntuan melalui gol Ciro Alves pada menit ke-70, sebelum dwigol David Da Silva pada menit ke-94 dan 102 mengunci kemenangan tim Maung Bandung.

“Jaja merupakan roh permainan kami. Saya akui itu. Tetapi seharusnya siapapun yang menjadi pengganti Jaja bisa melakukan tugas itu juga dengan baik. Saya harus mengganti Jaja karena saya melihat dia sudah cedera, saya khawatir di leg kedua kalau dipaksakan tidak bisa turun,” kata Rakhmat pada konferensi pers setelah pertandingan usai.

“Makanya memang tidak ada skenario untuk mengganti Jaja, tapi saya pikir seperti telah saya bilang tadi, siapapun yang jadi pengganti Jaja di lapangan, dia harus tampil lebih baik lagi,” tambahnya.

Baca juga: Persib bungkam Madura tiga gol tanpa balas dalam final leg pertama

Rakhmat pun mengakui bahwa dirinya sangat kecewa dengan kemasukan dua gol tambahan dari David Da Silva pada fase akhir pertandingan, yang membuat timnya semakin berat untuk mengejar ketertinggalan gol pada final leg kedua.

“Yang paling saya sayangkan memang gol kedua dan ketiga, karena itu terjadi di menit 90 lebih, di perpanjangan waktu. Yang jelas, pertama adalah pemain kurang fokus, kehilangan konsentrasi, mereka lupa bahwa tim yang membutuhkan gol banyak ketika sistemnya adalah home-away, ketika mereka bisa mencetak satu gol, maka mereka akan mengejar lagi untuk mencetak dua gol. Jadi fokus itu yang hilang dari pemain. Dan yang kedua adalah kepercayaan diri kami yang menurun,” ujar pelatih yang berstatus caretaker setelah pelatih Madura United Mauricio Silva memutuskan tidak memperpanjang kontrak seusai musim reguler.

Sebagai tim tamu, Madura United harus menerima tekanan ekstra dari publik penggemar tuan rumah melalui berbagai lagu dan yel-yel. Meski demikian, Rakhmat menilai hal itu sama sekali tidak mengganggu penampilan timnya, dan bahwa para pemainnya justru semakin termotivasi dengan keberadaan para pendukung Persib.

“Jadi saya pikir kekalahan malam ini bukan karena tekanan dari suporter, tapi memang karena Persib lebih efektif malam ini,” ujar Rakhmat.

Baca juga: Persib Bandung sudah letakkan satu tangan di trofi Liga 1

Kekalahan 0-3 membuat langkah Madura menjadi sangat berat pada leg kedua, tetapi Rakhmat sama sekali belum putus asa untuk menyongsong pertandingan selanjutnya pada Jumat (31/5) mendatang di Stadion Gelora Bangkalan.

“Yang jelas kalau rasa optimis harus ada. Meskipun itu sangat berat mengejar ketertinggalan dari tim sekelas Persib, jelas bukan perkara mudah. Kami juga harus persiapkan dengan benar-benar serius, karena ini apalagi tidak ada gol tandang ya,” tutur Rakhmat.

Keyakinan senada juga disampaikan kiper Madura asal Brasil, Lucas Frigeri.

“Kami akan kerja keras untuk melakukannya, kami main di kandang sendiri, kami kuat juga, dan penonton kami pasti akan penuh di sana untuk mendorong kami. Dari tim pelatih dan dari pemain, kami akan bisa perbaiki itu dan kejar gol-gol itu,” yakin Lucas.

Persib hanya membutuhkan kekalahan dengan skor maksimal 0-2 bagi Madura United untuk dapat menjadi juara Liga 1 2023/2024, sedangkan Madura perlu menang minimal 4-0 untuk dapat meraih gelar juara liga untuk pertama kalinya.

Baca juga: Hantam Madura 3-0, Bojan tegaskan masih ada satu pertandingan lagi

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024