Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Riau menyatakan tidak ada unsur sabotase atau perusakan secara terencana dalam kebakaran di area PT Pertamina Refenery Unit (RU) Kota Dumai Minggu malam (16/2).

"Namun demikian penyelidikan penyebabnya masih dilakukan pihak kepolisian setempat," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, kepada Antara di Pekanbaru, Senin siang.

Ia menjelaskan, dugaan kebakaran sementara adalah akibat adanya penyumbatan di pipa minyak dan bukan terjadi di kilang seperti yang dikabarkan sebelumnya.

Agar peristiwa seperti ini tidak terulang, demikian Guntur, maka pihaknya juga akan mencari secara pasti penyebab untuk kemudian menjadi pelajaran agar dapat diantisipasi.

"Mengenai aksi protes warga terkait ledakan atau kebakaran itu, juga telah berhasil diredam sehingga tidak sampai menganggu aset negara," katanya.

Manager Umum Pertamina RU II Yan Syukharial dalam keterangan pers di Dumai mengatakan, kebakaran Minggu malam (16/2) terjadi pada Hydrocracker Unit (HCU) Unibon 211 ketika temperatur di Heater 1 dinaikkan, dan api sudah berhasil dipadamkan.

Ia mengatakan, dalam kebakaran yang menyulut kemarahan warga setempat itu tidak ada korban jiwa maupun luka.

Ia menjelaskan, kronologis kejadian berawal saat HCU Unibon # 211 sedang proses start up, kemudian temperatur dinaikkan dengan cara pembakaran di dalam ruangan tertutup.

Setelah api berkobar, kata dia, heater langsung dimatikan dan secepatnya dilakukan upaya pemadalam oleh tim pemadaman RU II dan berhasil padam sekitar pukul 23.38 WIB.

"Secara keseluruhan unit yang lain masih beroperasi dengan normal dalam memproduksi bahan bakar minyak," kata Yan.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014