Di Kepri, inflasi kami memang lebih baik dari nasional.
Batam (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) menilai pemerintah daerah di Kepulauan Riau berhasil menekan inflasi hingga di bawah dua digit dan di bawah inflasi nasional.

Kepala Perwakilan BI Kepri, Gusti Razial Eka Putra, Minggu, mengatakan di tengah meningkatnya berbagai tantangan 2013, tingkat inflasi yang diperkirakan akan mencapai dua digit, ternyata bisa dijaga pada level 8,3 persen.

"Di Kepri, inflasi kami memang lebih baik dari nasional. Penanganan TPID saya nilai tepat sasaran. BI berharap, kegiatan TPID dapat terus menjaga inflasi di Kepri tetap rendah," kata Gusti dalam rilis yang diterima Antara.

Menurut dia, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memiliki peran penting merumuskan masalah stabilitas harga dalam menghadapi tantangan inflasi tahun ini, dan itu dilakukan dengan baik oleh Pemda.

Ia mengatakan pemerintah daerah diharapkan menjadikan penanganan Inflasi sebagai salah satu fokus daerah, mengingat salah satu komponen penetapan angka besaran upah adalah faktor inflasi.

"Jika inflasi terlalu tinggi, maka angka upah minimum akan ikut naik. Hal inilah yang menjadi fakta krusial setiap tahunnya," kata dia.

Selain itu, BI juga berharap Pemerintah Provinsi Kepri dapat menggenjot angka pertumbuhan ekonomi.

Selama ini, kata dia, pertumbuhan ekonomi Kepri setengahnya disumbang dari sektor konsumsi. Padahal, Kepri diberi insentif oleh pemerintah pusat lewat kawasan perdagangan bebas.

Pada triwulan pertama 2014, ia mengatakan laju pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 5,2 persen. Jika dibedah, penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi dengan sumbangan sebesar 51 persen.

Kemudian, investasi menyumbang 38 persen dan net eksport menyubang 28 persen dari angka pertumbuhan ekonomi.

"Ini menjadi tantangan kami. Apalagi saat ini Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan," kata dia.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014