Lamongan (ANTARA News) - Pelatih Persela Lamongan Eduard Tjong enggan menanggapi keputusan wasit yang memberikan dua hadiah penalti kepada Arema Cronus, sehingga timnya gagal meraih kemenangan pada babak delapan besar Indonesia Super League.

"Soal dua hukuman penalti yang dijatuhkan wasit, saya tidak mau mengomentari. Yang jelas, kami kecewa karena gagal meraih kemenangan di kandang sendiri," kata Eduard Tjong usai pertandingan kedua tim di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Rabu petang, yang berakhir imbang 2-2.

Tim tamu Arema Cronus mendapatkan dua hadiah penalti dari wasit Prasetyo Hadi pada babak kedua, yang menghindarkan mereka dari kekalahan setelah dua kali tertinggal gol dari tuan rumah Persela.

Penalti pertama diselesaikan dengan sempurna oleh Alberto "Beto" Goncalves pada menit ke-68, untuk menyeimbangkan skor 1-1, setelah pada babak pertama Arema tertinggal lewat gol cepat Addison Alves de Oliviera saat laga baru berjalan tiga menit.

Wasit Prasetyo Hadi memberikan hukuman penalti setelah pemain bertahan Persela Taufik Kasrun menjatuhkan Hendro Siswanto di kotak terlarang.

Taufik Kasrun membayar kesalahannya dengan mencetak gol pada menit ke-82 untuk membawa Persela memimpin 2-1, memanfaatkan bola pantul dari penjaga gawang Kurnia Mega saat memblok tendangan bebas Arif Ariyanto dari luar kotak penalti.

Namun, kesempatan Persela meraih tiga poin sirna, karena hanya berselang lima menit, Arema kembali mendapatkan hadiah penalti, setelah tangan Addison Alves menyentuh bola di kotak 16 meter ketika menghadang tendangan salto Gustavo Lopez.

Mantan pemain Persela Samsul Arif yang mengeksekusi tendangan penalti tersebut, dengan dingin menaklukkan penjaga gawang Choirul Huda untuk menyamakan skor menjadi 2-2.

"Saya berterima kasih kepada pemain yang punya motivasi tinggi untuk memberi perlawanan kepada Arema. Secara keseluruhan, penampilan anak-anak sudah lebih baik dibanding laga sebelumnya," tambah Eduard Tjong.

Kapten sekaligus penjaga gawang Persela Khoirul Huda menyatakan tetap bersyukur dengan hasil imbang ini, kendati sebenarnya ada kesempatan bagi timnya untuk meraih kemenangan.

"Ada motivasi lebih dari seluruh pemain ketika menghadapi tim besar seperti Arema. Mudah-mudahan di laga berikutnya, kami bisa bermain lebih bagus lagi," kata Huda yang beberapa kali menggagalkan peluang gol dari pemain-pemain Arema.

Sementara itu, pelatih Arema Suharno mengatakan anak-anak asuhnya bermain kurang sabar, sehingga sejumlah peluang emas yang semestinya bisa menghasilkan gol, justru terbuang.

"Kalau tadi anak-anak mau lebih sabar, saya yakin hasilnya akan lain. Namun, hasil imbang ini tetap kami syukuri, karena kami main di kandang lawan," ujar Suharno.

Pada laga ini, penyerang naturalisasi Christian Gonzales beberapa kali hampir menjebol gawang Khoirul Huda, termasuk satu peluang dari tendangan kerasnya pada babak kedua yang membentur mistar atas gawang dan dua kali memantul ke bawah.

Para pemain dan ofisial Arema menganggap pantulan bola pertama berada di dalam garis gawang, tetapi hakim garis tidak melihat itu sebagai gol karena bola memantul dengan cepat.

"Sebenarnya gol itu terlihat bersih, tapi tidak disahkan wasit. Hasil imbang ini menjadi modal kami untuk menghadapi Persipura di laga berikutnya," kata manajer Arema Iwan Budianto.

Setelah laga ini, Persela akan menghadapi Semen Padang, sementara Arema Cronus meladeni juara bertahan Persipura.

(D010/I007)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014