Bogor (ANTARA News) - Aliansi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam (AOI) se-Bogor akan mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush untuk meminta kesediaannya meninjau kembali kebijakan luar negerinya yang dirasakan merugikan kaum Muslimin. Ditemui di sela aksi unjuk rasa AOI di Jalan Padjadjaran dekat areal Kampus IPB unit magister manajemen agribisnis, Bogor, Senin, Ketua AOI se-Bogor, Mufyidin Junaidi, mengatakan, ide pengiriman surat tersebut merupakan hasil koordinasi pihaknya, Minggu malam. Surat tersebut, katanya, juga berisi penolakan terhadap kehadiran Bush karena politik luar negeri AS dinilai sangat merugikan negara-negara Islam. Presiden Bush juga dipandang sebagai penjahat perang dan pelanggar hak azasi manusia (HAM) berat karena ia bertanggungjawab atas "pembantaian massal" di Irak yang menelan korban sebanyak 655.000 orang. Jumlah itu tidak termasuk para korban invasi AS di Afghanistan, termasuk anak-anak, kaum wanita, dan warga sipil lainnya. Selain itu, Bush juga adalah "teroris" karena kebijakan luar negerinya itu telah menyebabkan terbunuhnya 655 ribu orang di Irak serta pendukung penjajahan Israel di Palestina dengan memberikan dana, persenjataan, maupun dukungan politik. Presiden Bush juga dinilai Mufyidin sebagai perampas kekayaan melalui sejumlah perusahaan multi nasional seperti Exxon Mobil, Freeport, dan Caltex. Sementara itu, hujan mulai mengguyur kota Bogor namun para demonstran anti kedatangan Bush tetap melakukan aksinya. Aparat keamanan, seperti yang ada di Jalan Padjadjaran, Bogor, masih berhadapan langsung dengan ribuan demonstran. Mereka bersiaga penuh untuk tetap menahan laju para demonstran.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006