Jakarta (ANTARA News) - Tim putri Jakarta Matador FC terus mengasah kemampuannya termasuk mendatangkan pelatih bertangan dingin yaitu Rahmad Darmawan guna menimba ilmu sepak bola sebelum menjalani pertandingan yang sudah terjadwal.

"Sepak bola wanita tidak sesederhana dibandingkan sepak bola pria. Regenerasi harus lebih cepat dilakukan. Jika tidak konsekuensinya akan hilang. Makanya segala upaya harus dilakukan," kata project officer tim, Wijang Kinanjar seperti yang dilansir tim media Matador FC di Jakarta, Jumat.

Sesuai dengan rencana, Tim putri Jakarta Matador FC akan mendapatkan materi pelatihan secara langsung dari pria yang saat ini melatih Persija Jakarta pada coaching clinic dan workshop bertajuk "Mengenal Filosofi Kepelatihan Sepakbola Rahmad Darmawan" di Jember, 16-17 Mei.

Pada kegiatan yang diprakarsai oleh Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jember ini, tim putri Jakarta Matador FC akan mengirimkan asisten pelatih yaitu Munif dan sang kapten tim, Winda Artha.

"Kami berharap mereka banyak menimba ilmu dari coach RD (Rahmad Darmawan). Selanjutnya ilmu yang diterima bisa diaplikasikan di lapangan," kata Wijang menambahkan.

Setelah menjalani coachinc clinic dan workshop, tim putri Jakarta Matador FC yang sudah turun pada beberapa kejuaraan nasional itu akan menjalani pertandingan eksebisi di Stadion Notohadi Negoro, Jember merupakan sarana aplikasi hasil pelatihan serta lebih mengenalkan lagi sepak bola wanita.

Selama ini, sepak bola wanita perkembangannya masih kurang maksimal. Bahkan kompetisipun belum dilakukan. Perkembangannya saat ini hanya sebatas turun di turnamen seperti Piala Kartini serta Piala Budhe Karwo.

"Pasar atau hidup pemain ada di kompetisi dan kami tidak ingin munafik dengan menjanjikan sesuatu di luar kewenangan kami. Sepak bola bukan sekadar menendang bola, tapi juga perlu ilmu khusus terkait manajemen teknis hingga pengelolaan tim. Dan sepak bola wanita masih kekurangan SDM, yang mengerti wanita hanya wanita," kata Wijang menjelaskan.

Pihak manajemen Jakarta Matador FC berharap, daerah lain juga meniru apa yang dilakukan Askab PSSI Jember dengan terus mengupayakan perkembangan sepak bola wanita di Indonesia yang selama ini belum maksimal.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015