... struktur permodalan yang lebih kuat, perseroan akan lebih leluasa dalam menjalankan ekspansi bisnis...
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Bukopin Tbk, Senin, menawarkan obligasi subordinasi berkelanjutan (subdebt) II tahap I 2015 senilai maksimal Rp1 triliun.

"Obligasi subordinasi berkelanjutan II 2015 tahap I kami tawarkan sebanyak-banyaknya Rp1 triliun dari total obligasi subordinasi berkelanjutan II yang kami ajukan, yaitu sebesar maksimal Rp2 triliun," kata Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan penawaran obligasi itu merupakan bagian dari rencana ekspansi bisnis yang disiapkan perseroan.

Ia mengatakan obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap I itu diterbitkan dengan tenor 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi dan telah mendapatkan peringkat idA- (single A minus, stable outlook) dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Ia mengatakan, indikasi tingkat bunga obligasi sebesar 11,4-12 persen.

Lebih lanjut ia mengatakan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi subordinasi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat.

Glen mengatakan dana hasil penawaran umun obligasi subordinasi itu akan digunakan perusahaan untuk pengembangan pembiayaan sekaligus sebagai modal pelengkap sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang.

"Dengan struktur permodalan yang lebih kuat, perseroan akan lebih leluasa dalam menjalankan ekspansi bisnis termasuk untuk pengembangan bisnis di wilayah Indonesia bagian timur," ujarnya.

Hingga akhir 2014, Bank Bukopin masuk dalam kategori Buku 3 dengan modal inti sebesar Rp5,6 triliun.

Ia menambahkan Bank Bukopin akan terus mendorong pertumbuhan bisnis di atas rata-rata dengan mempertajam fokus bisnis pada segmen-segmen unggulan.

"Kami akan memperkuat bisnis pada segmen ritel dengan tetap mnjaga tren pertumbuhan pada segmen komersial yang menjadi penyeimbang," tuturnya.

Apabila rencana penerbitan obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap I tahun 2015 dapat berjalan dengan baik, aset perseroan diproyeksikan dapat tumbuh sebesar 14-15 persen per tahun, kredit meningkat 15-16 persen, dana pihak ketiga tumbuh 14-16 persen dan laba tumbuh 15-16 persen.

Dana hasil penjualan obligasi tersebut diharapkan dapat menjaga posisi rasio kecukupan modal perseroan pada kisaran 14,7-15,6 persen.

Pewarta: Martha Simanjuntak
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015