Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyalurkan kredit sindikasi senilai Rp5 triliun untuk kelompok usaha Waskita Karya dalam membangun jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

"Penyaluran kredit pada proyek pembangunan Jalan Tol Becakayu ini merupakan upaya yang dilakukan BNI untuk mengoptimal fungsi intermediari perbankan nasional," kata Direktur Keuangan BNI Rico Budidarmo di Jakarta, Jumat.

Pembiayaan tol dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap kontruksi proyek jalan tol, pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit modal kerja kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Beton Precast selaku turn key contractor masing-masing sebesar Rp735,6 miliar dan Rp1,7 triliun.

Pada tahap proyek jalan tol beroperasi, pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit investasi sebesar Rp3,49 triliun kepada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selaku investor dan operator tol yang saat ini 60 persen sahamnya dikuasai PT Waskita Toll Road.

BNI dan BRI bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (MLA). Adapun Agen Fasilitas dan Agen Penampungan juga ditangani oleh BNI. Sedangkan BRI bertindak sebagai Agen Jaminan.

Rico menegaskan pihaknya akan mendukung program-program pembangunan negara, terutama pada bidang energi, industri, dan infrastruktur.

"Infrastruktur merupakan salah satu sektor unggulan yang menjadi fokus ekspansi kredit BNI pada segmen Bisnis Banking," ujar Rico.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur BRI, Mohammad Irfan bahwa dukungan tersebut merupakan upaya nyata dunia perbankan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Melalui pembangunan jalan tol yang dilakukan secara sinergi ini, BRI berharap dapat mempercepat pertumbuhan bisnis dari berbagai sektor khususnya usaha mikro dan kecil di wilayah Jabodetabek," kata Irfan.

Penandatanganan ini sekaligus membuktikan dukungan dari dunia perbankan kepada Waskita Group untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Tol Becakayu tersebut. Tol Becakayu yang memiliki panjang 21,04 km ini terbagi atas dua seksi yaitu Seksi I sepanjang 11 km (ruas Casablanca - Jaka Sampurna), dan Seksi II sepanjang 10,04 km (ruas Jaka Sampurna - Duren Jaya).

Tol Becakayu Seksi I menelan biaya investasi Rp5 triliun, biaya konstruksi Rp4,6 triliun dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Sebagai bagian dari jaringan jalan Tol di Jabodetabek, Jalan Tol Becakayu memiliki peranan penting dalam memperlancar arus lalu lintas, distribusi barang dan jasa yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Bekasi dan sekitarnya. Progress yang telah dicapai sampai dengan September 2015 adalah 27,5 persen. Target operasi jalan tol ini direncanakan mulai pada bulan Desember 2017.

Selain dukungan dari perbankan, pembangunan jalan tol Becakayu ini pun mendapat dukungan dari pabrik beton PT Waskita Beton Precast (WBP) selaku anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Di proyek ini WBP menyediakan Jasa Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Becakayu dengan 10 (sepuluh) item pekerjaan, terdiri dari mobilisasi (0,08 persen), Box Culvert (0,03 persen), Pipa Gorong-gorong (0,01 persen), U-ditch (1,93 persen), Perkerasan Beton (0,86 persen), Ready Mix (12,13 persen), Baja Tulangan (17,8 persen), Girder (30,89 persen), Tiang Pancang (13,19 persen), dan Struktur Baja (23,08 persen). Total nilai kontrak yang diperoleh WBP di proyek ini sebesar Rp3,04 miliar.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015