Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat (AS), Jenderal Peter Pace, mengatakan bahwa untuk menyelesaikan ketegangan yang terjadi di Irak bukan hanya masalah militer, karena selain memerlukan jaminan keamanan, juga pemerintahan yang baik dan kestabilan ekonomi. "Bukan hanya militer yang diperlukan, namun justru harus dipastikan terwujudnya tiga hal, yaitu terjaminnya keamanan, pemerintahan yang baik dan kestabilan perekonomian," kata Pace, seusai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa. Pernyataan itu agaknya mengarisbawahi pidato awal tahun Presiden AS, George Walker Bush, yang mengusulkan untuk melakukan penambahan pasukan di Irak sebanyak 21.000 personel untuk mengatasi konflik sektarian di Irak. Namun, usulan tersebut memperoleh sejumlah penolakan dari kubu Partai Demokrat, termasuk Senator Illinois yang mengumumkan pencalonan dirinya sebagai calon Presiden AS dalam Pemilihan Umum 2008, Barack Obama, yang menilai bahwa penambahan pasukan di Irak bukan penyelesaian. Pasca-hukuman mati terhadap Presiden Irak, Saddam Husein, pada 30 Desember 2006, situasi keamanan di Irak tidak membaik, bahkan di sejumlah wilayah di Irak terjadi pertentangan di antara kelompok Sunni dan Syiah. Sementara itu, saat diminta komentarnya oleh pers mengenai isu perlucutan senjata nuklir Korea Utara, Pace tidak berkomentar banyak. Menurut dia, permasalahan tersebut sedang dicari penyelesaiannya oleh negara-negara peserta perundingan enam pihak, Korea Utara, Korea Selatan, AS, China, Jepang, dan Rusia. Para peserta perundingan enam pihak sedang membicarakan kemajuan nyata dalam mencari solusi isu nuklir Korut, katanya. Pada kesempatan itu, Pace mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono membicarakan sejumlah peluang untuk meningkatkan hubungan kerjasama militer antara RI-AS di masa mendatang. Pembicaraan itu, katanya, juga meliputi sejumlah isu keamanan internasional, terutama masalah Timur Tengah (Palestina dan Irak), serta Asia, termasuk isu nuklir Korea Utara. Selain bertemu dengan Presiden Yudhoyono, Pace dalam kunjungan seharinya itu juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, dan Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007