Jakarta (ANTARA News) - Misa Natal di Gereja Katolik Theresia digelar tiga hari, yakni pada 24-26 Desember 2015 dengan mengkhususkan misa untuk anak-anak dan orang lanjut usia agar pesan Natal bisa diresapi oleh masing-masing umat.

"Berbeda dengan paroki lainnya yang hanya dua hari, Gereja Theresia menggelar misa sampai 26 Desember. Misa anak digelar pada 25 Desember jam 10 pagi, sedangkan misa lansia digelar 26 Desember jam 11 pagi," kata Wakil Ketua Dewan Paroki Gereja Theresia Menteng Simon Subrata di Jakarta, Kamis.

Simon mengatakan khotbah pada misa natal seharusnya bisa dipahami dengan baik kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh umat, baik muda maupun tua.

"Khotbah misa untuk umum, lansia dan anak-anak tentu saja berbeda. Jadi kami memang membagi dan memberi waktu khusus agar pesan natal bisa tersampaikan dengan baik," kata Simon.

Selain itu, misa khusus ini diselenggarakan agar mempermudah umat lanjut usia yang tidak perlu datang terburu-buru ke gereja.

Simon memperkirakan ada 6.700 umat Katolik menghadiri misa malam Natal, Kamis dan misa Natal, Jumat (25/12).

Gereja Theresia mengusung "Keluargaku yang Bersyukur" sebagai tema besar tahun ini.

"Tema keluarga maksudnya natal adalah peristiwa Allah hadir dalam keluarga. Keluarga adalah tempat disemainya harapan dengan simbol bayi. Betapa pun situasi kemanusiaan sedang buruk di dunia, selalu ada manusia baru yang lahir, harapan baru pun lahir," kata Ketua Umum Dewan Paroki Gereja Theresia Romo Hani Rudi Hartoko.

Romo Hani mengatakan keluarga bukan hanya sebagai umat Katolik saja, namun seluruh umat manusia dengan segala perbedaan.

Ia pun mencontohkan malam natal tahun ini yang bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai teladan umat Muslim dan kelahiran Nabi Isa Almasih sebagai panutan umat Katolik.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015