Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Niaga Tbk menargetkan kredit perumahan pada 2007 senilai Rp2,3 triliun atau sekira 30 persen dari total kredit perumahan yang tercatat pada 2006 yang mencapai sekitar Rp7,2 triliun. "Hal ini dipengaruhi oleh tren suku bunga yang dipekirakan akan menurun, serta harapan kembalinya kondisi kondusif ekonomi pada semester pertama," kata Wakil Direktur Utama PT Bank Niaga Syariah. Daniel James Rompas, di Jakarta, Kamis. Daniel mengatakan, pihaknya melihat kecenderungan kenaikan tersebut didasarkan data pada triwulan pertama 2007 posisi pinjaman bank niaga untuk perumahan telah mencapai Rp7,7 triliun. Kemungkinan penurunan suku bungan SBI yang juga akan memicu turunya suku bunga perbankan, dikatakannya, diperkirakan terjadi pada semester pertama 2007. Saat ini pertumbuhan kredit perumahan, yang jumlahnya mencapai 23 persen dari total pinjaman Bank Niaga, tumbuh sebesar 16 persen menjadi Rp7,7 triliun per 31 Maret 2007 dibandingkan dengan Rp6,6 triliun per 31 Maret 2006. Daniel mengatakan, saat ini pihaknya terus memperkuat posisi Bank Niaga sebagai bank dengan pasar pembiayaan rumah nomor dua setelah BTN. Meskipun demikian, Bank Niaga tidak meninggalkan sektor pembiayaan korporasi dan beralih ke sektor perumahan. "Kami tetap sebagai bank yang membiayai korporasi, sebab dasarnya kami merupakan investmen bank dimana BHCB (Bumiputra Comerce Holdings Berhard pemilik 63,86 persen saham) merupakan lembaga keuangan ternama di Malaysia," kata Presiden Direktur Bank Niaga Hashemi Albakri. Sementara itu, komposisi pembiayaan Bank Niaga menurut Daniel hampir merata antara retail, korporasi dan perumahan, yaitu sekitar 25 persen. Saat ini Bank Niaga juga merencanakan akan menyalurkan pembiayaan baru sekitar Rp7,0 triliun hingga Rp8,0 triliun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007