Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan energi umat Islam diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kemiskinan.

"Saya ajak umat islam di Indonesia selalu berbicara baik, positif, optimis, kerja keras dan memperkuat ukhuwah Islamiah," kata Jokowi dalam sambutan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad di Istana Negara Jakarta, Senin malam.

Presiden mengajak umat Islam menghindari ujaran kebencian, saling menjelekkan, saling menghasut, provokasi dan fitnah. Ia menyebutkan hal itu hanya melemahkan dan merugikan umat Islam dan bangsa Indonesia.

"Mari kita rawat persatuan untuk bergerak maju menuju masyarakat adil dan makmur," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara menyebutkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum tepat merenungkan keteladanan Rasullah SAW.

Dalam hal kekuatan akidah dan ibadah, Rasul menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan manusia yang beragam asalnya. Dalam bidang ekonomi, Rasul memberi contoh bagaimana membangun etos kerja, moral pelaku bisnis termasuk menggerakkan infaq, sodagoh dan lainnya.

Rasullah SAW juga memberi keteladanan dalam membangun hubungan persaudaraan, membudayakan tolong menolong sesama muslim.

"Dalam kekuatn politik, Rasul memberi contoh bagaimana membangun kontrak politik dengan semua unsur masyarakat melalui Piagam Madinah," katanya.

Ia menyebutkan Piagam Madinah merupakan piagam pertama sebelum munculnya piagam yang dikeluarkan oleh PBB. Piagam itu mengatur hubungan muslim dan non muslim di mana dihargai perbedaan yang ada.

Presiden menyebutkan tantangan ke depan bangsa Indonesia adalah persaingan yang makin ketat.

"Ke dalam kita harus bahu membahu menjadi negara unggul yang berkerpibandian. Kita promosikan keindahan alam Indonesia, budaya Indonesia, keramahtamahan kita," kata Presiden Jokowi.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016