Jakarta (ANTARA News) - Zaky Tandjung, pengacara Ferry Surya Prakasa yang juga terdakwa kasus kematian penyanyi Alda Risma Elfariani, mengatakan Alda sempat membuat pernyataan tertulis bahwa dirinya tidak pernah disiksa oleh Ferry. Hal itu diungkapkan Zaky di Jakarta, Senin, mengutip pernyataan tertulis itu yang disebutkannya dibuat sekitar satu tahun sebelum Alda meninggal. Dalam surat tertanggal 27 Oktober 2005 itu, tertulis Alda mengaku bahwa kepergiannya bersama Ferry bukan karena paksaan. Selain itu, Alda juga menuliskan Ferry tidak pernah melakukan penyiksaan, seperti yang diungkapkan Halimah, Ibu Alda, dalam persidangan. Selain bermaterai dan dibubuhi tandatangan Alda, dalam pernyataan tertulis itu juga terdapat tanda tangan dua orang saksi yang disembunyikan identitasnya dengan menimpa nama yang bersangkutan menggunakan tinta hitam. "Saya sengaja menghitamkan dua saksi tersebut," kata Zaky seraya mengatakan bahwa hal itu dilakukan dengan alasan keamanan. Menurut Zaky, pernyataan tertulis Alda itu dibuat sebagai langkah antisipasi yang dilakukan Ferry untuk menghindari tuduhan melarikan Alda. Saat itu, kata Zaky, hubungan Alda dengan Halimah, ibunya, memburuk. Hal itu mendorong Alda untuk meninggalkan rumah bersama Ferry. Karena keluarga Alda terus mencari dan mencurigai Ferry melarikan Alda, maka Ferry menyarankan agar pelantun tembang "Aku Tak Biasa" itu membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa kepergiannya adalah kehendak sendiri. Setelah itu, selama kurang lebih satu tahun Alda dan Ferry masih sering meninggalkan rumah masing-masing, hingga akhirnya publik mengetahui Alda meninggal di kamar 432 hotel Grand Menteng, Jakarta Timur pada 12 Desember 2006. Terkait kematian Alda, Zaky membantah bahwa kematian tersebut disebabkan oleh cairan putih keruh yang disuntikkan Ferry ke tubuh Alda. "Cairan putih keruh itu tidak ada dalam daftar alat bukti," kata Zaky. Selain itu, menurut dia, tidak ada penjelasan medis yang bisa manyatakan bahwa ciran putih keruh itu adalah narkotika jenis tertentu. Namun demikian Zaky mengakui bahwa Alda dan Ferry mempunyai kebiasaan saling menyuntikkan obat tidur. "Yang ada mereka saling suntik, namun yang disayangkan ujung-ujungnya Alda meninggal," kata Zaky. Sebelumnya Halimah, ibu Alda, bersaksi di depan persidangan bahwa Alda disiksa oleh Ferry. Penyiksaan itu terjadi secara berkelanjutan sekitar satu tahun sebelum Alda meninggal. Hal itu diungkapkan Halimah berdasar sms yang dikirimkan Alda kepadanya selama pergi bersama Ferry. Di depan persidangan, Halimah menunjukkan dan membacakan sms yang dikirim Alda kepadanya selama penyanyi cantik itu diajak Ferry pergi dari rumah selama lebih dari satu bulan. "Aku dipukul, ditampar, ditonjok mukaku, aku tidak rela, aku tidak ada salah apapun, aku diancam dan dianiaya," ungkap Halimah ketika membacakan sms tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007