Bandung (ANTARA News) - Mantan Cawapres Siswono Yudohusodo mengaku belum pernah bertemu atau melakukan kontak dengan Amien Rais, setelah mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah itu memberikan pengakuan adanya sumbangan dana non budgeter Departeman Kelautan dan Perikanan (DKP) yang diterima tim sukses pasangan Amien-Siswono. "Saya belum ketemu dan bicara, sehingga belum tahu ceritanya. Setahu saya dana yang ada di tim sukses Amien-Siswono itu sudah dilaporkan ke KPU dan sudah diaudit, selesai," kata Siswono seusai menjadi pembicara pada Dialog Interaktif dan Pelantikan DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jabar di Bandung, Sabtu. Ia menyebutkan, semua dana kampanye itu diterima tim sukses Amien-Siswono sudah mengikuti aturan yang ditetapkan undang-undang. Pengakuan Amien Rais, kata dia, bermula dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rochmin Dahuri, namun bila hal itu benar maka harus dibenarkan. Namun ia mengaku tidak mengerti kenapa membantu semua pasangan pada Pilpres itu. "Apa dia memasang kuda, kemudian semuanya dinaikin," kata Siswono. Ia menyebutkan, kesalahan dari Rohmin adalah menggunakan dana non budgeter, yang tidak terkait dengan misi dari departeman yang dipimpinnya. Namun ia yakin, Amien Rais tidak asal bicara dalam hal ini. Siswono yakin mantan `tandemnya` pada Pilpres 2004 itu mempunyai fakta dan data. "Data dan fakta itu perlu diungkap. Saya perlu bertemu dengan beliau (Amin Rais), tapi saat ini belum bisa karena masih sibuk. Tapi saya akan bertemu dengannya," kata Siswono. Siswono menduga ada calo-calo politik yang ikut bermain, seolah-olah menjadi juru kampanye dan menerima uang, tapi tidak teruskan. "Saya melihat Mas Amin seorang yang gentlemen, dia tidak tahu uang yang diterima itu hasil korup," kata Siswono seraya menyebutkan selama kampanye ia menggunakan uang pribadinya. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Pramono Anung menyatakan Tim Pemenangan Mega-Hasyim siap diaudit karena memang tidak pernah menerima dana itu. "Yang jelas kami tidak pernah terima dana itu, tidak ada nama Steven di tim pemenangan Mega-Hasyim. Kami sudah mencarinya dan tidak ketemu nama itu," katanya. Sama halnya dengan Siswono, ia juga khawatir orang-orang yang menerima itu adalah broker-broker politik yang mengatasnamakan tim pemenangan calon pasangan atau partai. "Kami siap dikonfrontir dan diaudit secara terbuka," kata Pramono Anung. Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin menghargai kejujuran Amien Rais yang mengungkapkan apa adanya. Ia juga salut karena Amien secara gentle menyatakan siap diperiksa, sekain menuntut keadilan agar tidak sendirian yang diperiksa karena masih ada yang lainnya. "Ini sebuah kejujuran yang dibutuhkan untuk penegakan hukum," kata Din Syamsudin. Ketika ditanya kemungkinan pengaruhnya terhadap Muhammadiyah, dengan tegas ia menyatakan tidak ada hubungannya dengan organisasi yang dipimpinnya. "Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Muhammadiyah, itu urusannya dengan parpol," kata Din Syamsudin.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007