Mogadidhu (ANTARA News) - Pasukan Somalia menewaskan dua orang pada Minggu, setelah Walikota Mogadishu selamat dari ledakan bom di tepi jalan, sehari setelah utusan penting Italia berkunjung ke kota yang carut-marut akibat perang itu dan menyerukan gencatan senjata. Walikota Mohamed Omar Habeb mengatakan pengawalnya telah menembak mati yang diduga seorang gerilyawan yang bersembunyi di sebuah pohon dekat tempat ledakan di Mogadishu utara dan bahwa serentetan tembakan telah menewaskan satu warga sipil. "Pagi ini, beberapa penyerang telah berusaha untuk membunuh saya setelah mereka menanam sebuah bom di sisi jalan tempat konvoi saya lewat. "Untungnya, kami tidak menderita luka" kata Habib pada konferensi pers di Mogadishu. "Pengawal saya menewaskan seorang tersangka yang bersembunyi di sebuah pohon dan seorang warga sipil tewas tertembak oleh berondongan peluru," kata bekas komandan perang itu, yang berjanji untuk menindak tegas gerilyawan. Sementara polisi di kota Medina di Mogadishu selatan menembak mati satu anak berusia 12 tahun saat mereka berusaha untuk membubarkan warga sipil yang berebut untuk mendapat bantuan makanan, kata seorang saksi. Pekan lalu, sebuah bom di tepi jalan menewaskan empat tentara penjaga perdamaian Uni Afrika dan melukai lima orang yang lain sementara PM Ali Mohamed Gedi lolos tanpa cedera setelah konvoinya membentur sebuah ranjau darat yang gagal meledak. Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Italia Patrizia Sentineli Sabtu minta kelompok-kelompok yang bersaing di Somalia untuk menjalankan gencatan senjata setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Somalia Abdullahi Yusuf dan Gedi di Mogadishu. Sedikitnya 1.500 tentara penjaga perdamaian Uni Afika dari Uganda, yang sekarang ini dikerahkan di Mogadishu, akan mengambilalih keamanan dari pasukan Ethiopia yang telah membantu mengusir gerakan Islam dari wilayah selatan dan tengah negara itu awal tahun ini. Di samping pertempuran langsung Maret dan April yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang, beberapa bom dan granat buatan sendiri yang terpisah menewaskan puluhan orang, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007