Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta media massa agar bertanggungjawab dalam mengeluarkan berita,menjaga akurasi dan fakta apalagi kalau berita itu diduga dapat mencemarkan kehormatan dan nama baik seseorang. Hal itu diungkapkan Presiden, di halaman dalam Istana Merdeka, Jumat, terkait maraknya pemberitaan seputar dana kampanye sejumlah capres Pemilu 2004 yang diduga berasal dari dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) maupun dana dari luar negeri. Presiden menjelaskan, mantan capres Amien Rais telah mengangkat isu bahwa ada pasangan capres mendapat dana dari DKP, termasuk dari Washington. "Publik mengetahui bahwa arah opini yang dibangun itu adalah pasangan SBY-JK (Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla) atau paling tidak tim kampanye SBY-JK juga menerima dana DKP itu," ujar Presiden. Untuk itu Yudhoyono berharap semua pihak benar-benar berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan yang secara langsung atau tidak langsung menuduh seseorang melakukan kejahatan atau tindak pidana. Presiden juga menyoroti perlunya mengembangkan bersama nilai, etika, perilaku dan budaya kehidupan yang jauh dari fitnah, jauh dari budaya tuduh liar, jauh dari kebiasaan "black campaign". "Kebebasan itu harus disertai dengan akhlak dan harus dipertanggungjawabkan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007