Yogyakarta (ANTARA News) - Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan melakukan sertifikasi terhadap tempat penjualan dan kesehatan hewan kurban di pasar-pasar hewan musiman yang ada di kota tersebut.

"Kami jadwalkan pada pertengahan pekan ini sudah mulai turun melakukan pemantauan dan sertifikasi tempat penjualan dan kesehatan hewan kurban," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Supriyanto di Yogyakarta, Senin.

Supriyanto berharap pemberian sertifikasi ke tempat penjualan dan kesehatan hewan kurban bisa membantu masyarakat yang akan membeli hewan kurban di pasar musiman.

"Harapannya, masyarakat yang membeli hewan kurban di tempat penjualan yang sudah memperoleh sertifikasi kesehatan dari petugas menjadi yakin bahwa hewan kurban yang mereka beli dalam kondisi sehat," katanya.

Tahun ini Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyiapkan sekitar 5.000 label untuk memberikan tanda ke hewan kurban yang dinyatakan sehat.

"Tahun lalu ada 476 titik penjualan hewan yang kami pantau," kata Supriyanto.

Penyakit yang biasanya ditemui petugas saat memantau tempat dan kesehatan hewan kurban di antaranya adalah mata merah.

"Penyakit tersebut tidak menular ke manusia. Hanya saja, hewan kurban harus segera dipisahkan dari kelompoknya dan diobati agar tidak menular ke hewan lain," katanya.

Selain memantau kondisi kesehatan hewan satu per satu, petugas juga akan memeriksa kelengkapan dokumen hewan yang dijual karena sebagian besar hewan kurban yang dijual berasal dari luar Kota Yogyakarta.

"Kami juga akan melakukan pemantauan ke titik pemotongan hewan kurban pada H-2 atau H-1 Idul Adha," katanya.

Petugas yang akan diturunkan untuk melakukan sertifikasi tempat dan kesehatan hewan kurban serta pemantauan di tempat pemotongan hewan kurban berjumlah 45 orang dari dinas ditambah 125 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Supriyanto mengatakan tahun ini Dinas Pertanian dan Pangan juga mengajak takmir masjid yang akan melakukan penyembelihan hewan kurban melihat langsung proses pemotongan hewan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan.

"Sudah cukup banyak yang memanfaatkan kesempatan tersebut. Mereka bisa tahu bagaimana cara menangani daging yang baik dan higienis," katanya.

Di samping itu, Dinas Pertanian dan Pangan membuka dua posko pengaduan kesehatan hewan, yaitu di RPH Giwangan dan di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan.

"Masyarakat bisa menghubungi posko apabila hewan kurban mereka sakit mendadak. Kami sudah sebarkan nomor telepon," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017