Jakarta (ANTARA News) - Toko jual beli dalam jaringan (online marketplace), Lazada, akan memfasilitasi para penjualnya (seller) di Indonesia untuk dapat berdagang di lima negara ASEAN dan bahkan hingga ke China.

Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan hal tersebut merupakan tahapan lanjutan setelah Lazada bergabung ke raksasa "e-commerce" asal China, Alibaba.

Tahapan awalnya sendiri sudah dimulai ketika Lazada Indonesia memutuskan untuk menjual barang dari Taobao, toko jual beli dalam jaringan yang dimiliki Alibaba Group.

"Lazada punya misi mendorong kesetaraan akses untuk kebutuhan orang-orang Indonesia. Kebutuhan masyarakat Indonesia yang belum bisa diperoleh skala lokal dijawab dengan Taobao," kata Achmad.

Ia mengatakan seller Lazada Indonesia akan mulai dapat menjual produknya di lima negara ASEAN dan China pada tahun depan. Lima negara ASEAN tersebut adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

"Kami rencana mulai tahun depan, karena flow-nya sangat kompleks. Kendala terbesar adalah mengakali ongkos kirimnya supaya murah. Dengan adanya bonded warehouse bisa efisien," kata Achmad.

Lazada pada tahun lalu juga telah melakukan proyek awalan (pilot project) terkait hal tersebut dengan melibatkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Secara global, Lazada telah membantu lebih dari 80 ribu penjual serta 2.500 brand untuk melayani 560 juta konsumen di Asia Tenggara.

Achmad mengatakan jumlah penjual Lazada di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 40 ribu, dengan target di akhir 2017 mampu mencetak 25 ribu penjual.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017