Bekasi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di wilayah setempat segera dituntaskan guna menghindari kemacetan.

"Saat ini baru koridor 1B dan 1C Cipinang-Jakasampurna yang sudah resmi beroperasi. Sementara sisanya masih berjalan ke arah timur Kota Bekasi," kata Kadishub Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Senin.

Menurut dia, infrastruktur Becakayu yang sudah terealisasi saat ini baru sepanjang 8,4 kilometer yang membentang mulai dari Cipinang, Jakarta Timur ke arah Jakasampurna Kota Bekasi.

Infrastruktur jalan tol tersebut belum sepenuhnya terkoneksi karena masih ada jaringan jalan yang terputus tepatnya di sekitar Pasar Sumber Artha, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi untuk arah Cipinang menuju Kota Bekasi.

Sementara untuk koridor Jakasampurna mengarah ke Cipinang telah sepenuhnya terkoneksi jalan tol.

Situasi itu, kata dia, telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar outlet atau gerbang masuk dan keluar tol di simpang Jakasampurna dan simpang sumber Artha.

"Sejak diresmikan pada Jumat (3/11), evaluasi sementara kami melihat masih ada penumpukan pada simpul kemacetan di dua outlet tol. Tapi kami menempatkan masing-masing sepuluh petugas untuk mengurai kemacetan," katanya.

Kemacetan itu, kata dia, dikarenakan belum utuhnya infrastruktur Becakayu di kawasan itu, karena masih terjadi benturan arus lalu lintas dari atas tol di koridor eksisting Jalan KH Noer Alie.

Sesuai rencananya, kata dia, Tol Becakayu akan diperpanjang trasenya melintasi Jalan M Hasibuan dan berakhir di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur sepanjang 9,2 kilometer.

"Jalan Joyomartono sudah kita perlebar jalannya, sehingga volume kendaraan yang terisi di badan jalan masih bisa tertampung," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera menuntaskan proyek itu hingga Bekasi Timur.

"Kita minta secepatnya proyek Becakayu ini segera dirampungkan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017