Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur menginstruksikan kader berkampenye dengan cara metode pintu ke pintu untuk memenangkan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno di Pilkada 2018.

"Pengurus, kader hingga relawan harus berkampanye dari satu rumah ke rumah lain sembari menyosialiasikan program," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Program yang diperkenalkan kepada pemilih, kata dia, antara lain pendidikan gratis untuk SMA/SMK dan pengembangan seribu desa wisata.

Tak hanya bersosialisasi, kader dan pengurus yang berkeliling dari kampung ke kampung juga membawa bahan kampanye, seperti brosur, kalender hingga stiker.

Kekuatan mesin PDI Perjuangan, lanjut dia, juga harus menggeret pemilih-pemilih yang tidak berafiliasi pada partai politik tertentu atau pemilih yang memilih berdasar pertimbangan rasional.

"Jajaran kader dan pengurus PDIP relatif tahu, siapa saja warga di sekitarnya yang berafiliasi pada partai. Biasanya mereka relatif mudah untuk diajak memilih Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno," ucap Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.

Ia menargetkan secara maksimal pemilih PDI Perjuangan di Jawa Timur pada Pemilu 2014, yang jumlahnya sekitar 3,5 juta memilih Gus Ipul-Puti pada hari H pelaksanaan Pilkada 2018.

Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari menyampaikan bahwa program pintu ke pintu semakin membuka ruang lebar bagi keterlibatan seluruh kader, pengurus, anggota dan simpatisan partai.

"Urusan pemenangan Pilkada Jatim menjadi urusan semuanya dan ditangani semua dengan gotong-royong. Sehingga selain aktivitas pasangan calon, partai pengusung juga bergerak," kata ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim itu.

Pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut dua.

Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018