Jakarta (ANTARA News) - Belakangan ini perbincangan soal "hape ghoib" hangat di sosial media. Dua vendor smartphone asal China mendapat julukan ini karena smartphone yang dijualnya dalam program di channel online, flash sale, dikeluhkan sulit untuk didapat.

Berkaca pada kejadian tersebut, ternyata pemegang lisensi untuk ponsel Nokia, HMD Global, tidak takut dilabeli demikian. Sebaliknya, perusahaan teknologi asal Finlandia itu berencana untuk menawarkan ponsel Nokia secara online.

"Ada rencana untuk online, tapi kita belum bisa kasih tahu bentuknya seperti apa, karena online itu bentuknya macam-macam,"  ujar Miranda Warokka, Kepala Pemasaran HMD Global Indonesia, di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Soal ponsel gaib, ini komentar Xiaomi

Miranda mengatakan bahwa HMD Global Indonesia belum memutuskan strategi penjualan online yang akan dilakukan, entah open sale dengan durasi waktu tertentu atau registrasi terlebih dahulu sebelum penjualan dibuka, atau bahkan model penjualan online lainnya.

Seperti diketahui banyak vendor smartphone China yang mengusung strategi flash sale dengan iming-iming harga lebih murah. HMD Global nampaknya tidak ingin terjebak dengan hal semacam itu. Perusahaan tersebut juga tidak ingin terlibat perang harga dan spesifikasi.

"Kalau yang lain perang harga kami ingin memberitahu benefit kami, daya tahan yang kami tekankan," kata Miranda.

"Memang perlu banyak edukasi ke masyarakat. Kami bukan yang menawarkan "harga segini, spek segini," kami menawarkan experience dan benefit," lanjut dia.

Baca juga: Susah dapat ponsel Zenfone di flash sale? Ini jawaban Asus

Lebih lanjut, Miranda menekankan bahwa kunci utama yang ditawarkan Nokia adalah kualitas, daya tahan dan pure and secure Android, yang menjanjikan sistem Android terbaru saat update digulirkan.

Bahkan, HMD Global nampaknya juga tidak tertarik dengan strategi menggandeng artis sebagai brand ambassador seperti yang dilakukan brand smartphone lain untuk meningkatkan penjualan.

"Kami punya cara tersendiri. Brand ambassador memang sudah merajalela di mana-mana, tapi kita lihat saja selanjutannya," ujar Miranda.

"Kami itu brand Finlandia, walaupun kami dari desa, tapi kami brand Eropa, jadi kita punya pendekatan yang berbeda," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018