Jakarta (ANTARA News) - Sam Ahmad Sanusi salah satu pelaku pembunuhan Direktur PT Asaba Boedyharto Angsono akhirnya tertangkap tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh tim gabungan polisi militer angkatan laut dan Polres Pendeglang, Jumat pagi. "Saat penyergapan tersangka sempat melakukan upaya melarikan diri sambil melepaskan beberapa tembakan hingga akhirnya dilumpuhkan oleh tim penyergap," kata Kepala Penerangan Korps Marinir Letnan Kolonel (Mar) Novarin Gunawan kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat. Ia menambahkan dalam penyergapan yang diwarnai baku tembak itu juga menyebabkan tiga anggota Pomal dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta menderita luka dan kini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di kawasan Pandeglang. Penyergapan tersebut terjadi di rumah orang tua Sam Ahmad Sanusi. Sementara itu, masih menurutnya, jenazah Sam Ahmad Sanusi akan dibawa ke rumah sakit angkatan laut Mintohardjo Jakarta pada pukul 12.00 WIB. Bekas Letnan Dua (Marinir) Sam Ahmad Sanusi dan Suud Rusli pernah melarikan diri pada 5 Mei 2005, setelah vonis hukuman mati dijatuhkan karena membunuh Direktur Utama PT Asaba, Boedyharto Angsono, dan pengawalnya Edy Siyep pada 2003. Setelah kabur dari sel tahanan Pangkalan Utama TNI-AL III Jakarta di Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat, Suud kemudian ditangkap kembali pada 31 Mei 2005 di Malang, sementara Sanusi belum. Kasus pembunuhan terhadap Dirut PT Asaba, Boedyharto Angsono, dan pengawalnya Edi Siyep pada 19 Juli 2003, didalangi Gunawan Santosa, yang juga divonis mati. Dalam amar putusannya bernomor PUT/14-K/PM II-08/II/2005, majelis hakim Pengadilan Militer II-08 Jakarta memutuskan, Letnan Dua (Marinir) Sam Ahmad Sanusi dan Kopral Dua (Marinir) Suud Rusli, bersalah dan dijatuhi hukuman mati, juga dipecat dari dinas militer. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007