Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan membentuk Posko Bela Negara untuk berpartisipasi dalam penanganan pascagempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo dan disusul tsunami di Kota Palu serta Kabupaten Donggala,  Sulawesi Tengah. pada Jumat (28/9).

"Kami hingga saat ini masih melakukan pembersihan puing puing akibat gempa yang terjadi, baik di jalan, di desa-desa dan turun juga dalam pencarian korban yang belum ditemukan, bekerjasama dengan alumni PCTA dan menwa," kata Kolonel Inf Ikram Paputungan selaku Pejabat Perwakilan Kementerian Pertahanan Provinsi Sulawesi Tengah dalam siaran pers yang diterima Antara, Selasa.

Posko juga turut mendristribusikan logistik  untuk para korban, baik obat obatan, makanan, minuman, selimut serta kebutuhan lainnya.

Posko Bela Negara tidak hanya mendistribusikan logistik di perkotaan yang terkena gempa tetapi juga ke daerah yang terdapat pengungsi, di daerah terpencil dengan akses yang masih sangat sulit, seperti wilayah wilayah Biromaru, Tawaili dan juga Patobo.

Ikram menjelaskan Posko Bela Negara ini akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan berupaya semaksimal mungkin dalam memulihkan kondisi Palu dan Donggala.

Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo dan disusul tunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala,  Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) menyebabkan ribuan korban, baik meninggal, luka berat dan masih terus bertambah karena masih banyak korban yg masih belum ditemukan. Selain itu, ribuan bangunan rumah penduduk roboh dan infrastruktur mengalami kerusakan berat.

Baca juga: Mulai banyak layanan psikososial di pengungsian Palu
Baca juga: Diusulkan pengumpulan bantuan bencana di satu lembaga
Baca juga: RSD Madani menjemput korban gempa

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018