Roppongi, Tokyo (ANTARA News) - Edwin, salah satu sutradara dalam film omnibus "Asian Triple Fold Mirror 2018: Journey" yang tayang di Festival Film Tokyo (TIFF) 2018, mengatakan "Variable No:3" telah mengobati kerinduannya untuk mengerjakan film pendek.

"Variable No:3" merupakan bagian ketiga dalam rangkaian film pendek bertema "Journey", setelah "Hekishu" karya sutradara Jepang Daishi Matsunaga dan "The Sea" garapan Degena dari China.

Dalam film yang diperankan Oka Antara, Nicholas Saputra dan Agni Pratistha itu, Edwin ingin meletakkan "intimasi" sebagai dasar dalam hubungan antarmanusia dengan tema besarnya adalah "perjalanan".

"Selain ide tentang perjalanan, kami memang merindukan film pendek," kata Edwin kepada wartawan di Roppongi Hills Tokyo, Sabtu (27/10).

"Memang beberapa waktu ini kami tidak membuat film pendek. Saat di sini, kami memang ingin mengeksplorasi keintiman dalam sinema," kata pria kelahiran Surabaya 40 tahun lalu itu.

Baca juga: Cara Edwin satukan ide "Journey" dengan sutradara Asia

"Variable No:3", menurut Edwin, adalah film pendek yang ideal karena dikerjakan melalui ide dan buah pikiran segenap tim produksi, termasuk para aktor dan aktris, kendati tema utama "Journey" ditentukan Japan Foundation.

"Ini menyenangkan, ini ideal untuk saya. Setelah beberapa bikin film pendek, ini kerjasama yang membuat banyak belajar juga," katanya.

Setelah "Aruna dan Lidahnya" dan "Posesif", Edwin merupakan sutradara sederet film pendek sejak 2002 antara lain "A Very Slow Breakfast", "Kara, Anak Sebatang Pohon", hingga "Dajang Soembi, Perempoean jang Dikawini Andjing" yang tayang di Festival Film  Pendek Hamburg.

Baca juga: Oka Antara ungkap tantangan main film pendek "Variable No:3"

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018