Pamekasan (ANTARA News) - Bantuan modal yang dianggarkan Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, senilai Rp1,25 miliar khusus pengusaha muda yang dialokasikan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat tidak terserap.

Menurut Kepala Bagian Perencanaan Disnakertrans Pamekasan Muklison, tidak terserapnya anggaran itu lantaran kurangnya minat pemuda dalam berwirausaha.

"Bantuan modal usaha ini harus berdasarkan usulan dari pelaku usaha, sedangkan di Pamekasan tidak ada yang mengajukan usulan," katanya di Pamekasan, Rabu.

Ia menjelaskan, hingga 14 November 2018 ini, tidak ada satupun pelaku usaha muda di Pamekasan yang mengajukan permohonan bantuan.

Padahal jenis bantuan tersebut memang disiapkan Pemkab Pamekasan bagi pemuda yang hendak mengembangkan usahanya.

Menurut dia, program ini, sengaja dicanangkan Pemkab Pamekasan guna mendorong tumbuhnya wirausahawan baru di Kabupaten Pamekasan, serta sebagai upaya untuk meningkat perekonomian masyarakat.

"Dan melalui program ini, pemerintah sebenarnya menantang pada pemuda untuk berwirausaha. Kami siap memberikan modal bagi pemuda yang mau berwirausaha," kata Muklison.

Pihaknya juga berharap agar pemuda di Bumi Gerbang Salam Pamekasan bisa mempunyai gagasan wirausaha yang cemerlang sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan. Apalagi angka pengangguran masih tercatat cukup tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan, jumlah total penduduk Pamekasan sebanyak 854.194 jiwa berdasar. Namun dari jumlah itu yang memiliki pekerjaan tetap baru sebanyak 425.333 jiwa, sedangkan sisanya menganggur.

Dari jumlah warga yang menganggur itu, kebanyakan masih berusia produktif dan mayoritas adalah pemuda.

"Jadi, program bantuan modal bagi pengusaha muda ini sebenarnya merupakan solusi yang ditawarkan Pemkab Pamekasan, tapi sayangnya tidak dimanfaatkan secara optimal," katanya.*



Baca juga: KAPP: gubernur bantu modal untuk 5.000 pengusaha

Baca juga: ACT serahkan bantuan modal usaha untuk Zohri


 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018