Gresik, 12/9 (ANTARA) - Tim "Ayam Kinantan" PSMS Medan menembus babak delapan besar Copa Indonesia 2007, setelah mengalahkan tuan rumah Gresik United 1-0 pada pertemuan kedua babak 16 besar di Stadion Petrokimia Gresik, Rabu petang. Dengan hasil ini, tim besutan Freddy Mulli ini mengungguli tim Divisi I GU dengan skor keseluruhan 5-0, karena pada pada laga pertama di Medan pekan lalu menang telak 4-0. Gol tunggal kemenangan PSMS kali ini dicetak Formento Andres pada menit ke-33. Namun, lolosnya PSMS harus dibayar mahal, karena penyerang andalannya Saktiawan Sinaga harus mendapat kartu merah dari wasit Najamudin (Balikpapan), setelah menyikut pemain belakang GU, Kartono di menit ke-59. Keputusan ini sempat diprotes pemain dan ofisial PSMS, hingga pertandingan terhenti sekitar delapan menit. Setelah kejadian itu, laga berlangsung panas dan keras. "Sebenarnya kejadian itu tidak diketahui persis oleh wasit dan seharusnya Saktiawan tidak harus mendapat kartu merah langsung," kata Freddy Mulli kepada wartawan usai pertandingan. Mantan pelatih Persebaya itu mengaku kecewa dengan keputusan wasit yang cenderung merugikan timnya. "Anak-anak kehilangan konsentrasi dan main tanpa pola di babak kedua. Syukurlah kami masih bisa mempertahankan keunggulan," kata Freddy. Pada laga tersebut, Freddy menurunkan pemain terbaiknya, termasuk empat pemain timnasnya, yakni kiper Markus Horison, Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, dan Supardi, kendati timnya hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos. Sebaliknya, tuan rumah GU yang kalah dari materi pemain, justru mampu menekan pertahanan PSMS di babak pertama. Setidaknya dua kali tendangan striker Brasil Ademilton Lima mampu digagalkan Markus Horison. Rapatnya lini belakang PSMS juga membuat serangan yang dibangun GU sering kandas. Kondisi ini membuat pemain-pemain GU sedikit frustasi. PSMS justru mampu memanfaatkan kelengahan itu dengan melakukan serangan balik cepat dari sisi kiri pertahanan GU. Umpan terukur Saktiawan Sinaga diselesaikan dengan sempurna oleh Formento pada menit ke-33.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007