..kehadiran KEK Pulau Baai Bengkulu ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah baik dari sisi bisnis maupun sosial.
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC memantapkan realisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pelabuhan Baai, Bengkulu melalui pelaksanaan "Forum Group Discussion" (FGD).

"Dengan kehadiran KEK Pulau Baai Bengkulu ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah baik dari sisi bisnis maupun sosial," kata Direktur Operasi IPC Prasetyadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa integrasi antara pelabuhan dan area industri meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, tidak hanya itu, hal ini juga berarti kenaikan insentif bagi pemerintah.

"Secara sosial, KEK ini membuka lapangan kerja lebih luas dibandingkan sebelumnya," tutur Prasetyadi.

Dalam FGD ini diberikan paparan mengenai komoditas sumber daya alam seperti kopi, sawit, karet, batubara, sektor perikanan dan panas bumi serta berbagai potensi yang bisa dikembangkan dari lokasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang strategis.

IPC memiliki Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 11,926,000 meter persegi yang rencananya digunakan untuk pengembangan Pelabuhan dan KEK Pulau Baai Bengkulu yang didukung oleh fasilitas Terminal Curah Kering, Terminal Curah Cair, Terminal Khusus Hewan, juga infrastruktur terbaik dan fasilitas pendukung lainnya.

"Secara geografis Pelabuhan Pulau Baai berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, juga Bengkulu yang terhubung dengan empat provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung, sehingga Bengkulu diharapkan mampu menjadi beranda perekonomian di Sumatera," ujar Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Dalam FGD tersebut selain Direktur Operasi Prasetyadi dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, turut hadir Kepala Bagian Perencanaan Dewan KEK Nasional Ahmad Buchory, GM Cabang Pelabuhan Bengkulu Nurkholis Lukman, perwakilan DPMPTSP, perwakilan LAPI ITB, perwakilan KADIN, perwakilan asosiasi dan pelaku usaha.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019