Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mendorong kalangan industri untuk ikut peduli menghasilkan tenaga terdidik dan siap pakai dalam berbagai bidang keahlian, seperti yang banyak diproduksi oleh sekolah politeknik. "Masih ada kecenderungan saat ini orang mengedepankan gelar ketimbang kompetensi. Sekolah seperti politeknik memang tidak menjanjikan gelar sarjana, tetapi menawarkan kompetensi dan relevansi pendidikan yang memberi peluang lebih besar bagi lulusannya untuk masuk ke pasar kerja," kata Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, Fasli Jalal, pada peresmian Kampus Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) di Cibitung Kabupaten Bekasi, Rabu. Ia mengatakan, kebanyakan orang terperangkap hanya melihat jenjang dan titel melalui gelar sarjana sehingga memberi implikasi kurang berimbang terhadap sekolah politeknik untuk mendapat pencitraan yang baik. Tetapi sekarang dengan semakin sedikitnya lapangan kerja orang semakin sadar bila gelar tersebut tidak terlalu penting, namun kompetensi keahlian sesuai bidang itu bisa menjadi modal untuk bekerja, katanya dalam acara yang dihadiri Ketua Yayasan Citra Widaya Edukasi Hasrul Harahap, Chairman CEW Corp, Ciung Wanara Nyoman serta undangan lainnya. "Karena itu, salah satu kebijakan Depdiknas saat ini, yakni mengurangi pendirian SMA baru dan memperbanyak SMK agar di tahun-tahun mendatang tidak menambah lagi jumlah pengangguran. Termasuk memperbanyak pendirian sekolah politeknik yang lulusannya menjadi tumpuan industri-industri di Indonesia," katanya. Depdiknas sendiri saat ini telah memiliki 120 politeknik swasta dan negeri. Sebanyak 26 politeknik negeri bergerak di bidang perkapalan, manufaktur, elektronika dan mekanika. Sementara jumlah mahasiswa yang diserap oleh sekolah politenik, baru sekitar 200 ribu mahsiswa dari 4,3 juta orang yang berada di pendidikan tinggi. "Karakteristik siswa SMK dan mahasiswa politeknik memang diarahkan untuk siap bekerja mandiri, membuka lapangan kerja untuk orang lain atau bekerja di sektor-sektor yang memerlukan kompetensi mereka," katanya. Ia mengatakan, Depdiknas saat ini telah bekerja sama dengan 15 pemda untuk membangun sekolah politeknik berdasarkan hasil pemetaan potensi daerah, seperti bidang kelautan di kawasan Timur Indonesia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008