Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI Angkatan Laut (TNI-AL) menyatakan pembangunan radar intai bantuan Amerika Serikat (AS) di utara Laut Sulawesi masih menunggu keputusan pemerintah. "Itu masih menunggu keputusan pemerintah," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Jumat. Pemerintah AS pada awal 2008 menawarkan bantuan pembangunan tujuh radar intai di utara Laut Sulawesi, untuk membantu pengamanan wilayah perairan tersebut. Namun, hingga kini tawaran itu masih di kaji Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri. Indonesia menginginkan radar intai bantuan AS itu dibangun di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Selat Makassar. "Jadi, ini masih perlu kajian lagi dan yang memutuskannya pemerintah," ujarnya. Sebelumnya, dalam ramah tamah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjono mengatakan, pemerintah AS sebelumnya juga telah memberikan bantuan lima radar intai di sepanjang Selat Malaka, untuk mengamankan selat terpadat di dunia tersebut. Pembangunan lima radar yang terintegrasi dalam sistem pengintaian maritim terintegrasi (Integrated Maritime Surveillance System/IMSS), hingga kini masih terus berjalan, sedangkan empat radar Indonesia di Selat Malaka telah selesai pembangunannya. Pengamanan Selat Malaka selama ini dilakukan bersama antara tentara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam bentuk patroli terkoordinasi yang diluncurkan pada Juli 2004. Saat ini kerja sama tiga negara pantai dalam kerangka Malsindo itu telah mampu menekan tingkat kejahatan laut di Selat Malaka hingga 70 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008