Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah akan segera menerapkan digitalisasi televisi (TV digital) mulai 2009, dengan memulainya di TVRI sebagai ujicoba selama 2008. "Kalau kita sudah menerapkan digitalisasi TV, maka kita akan dapat memakai satu kanal untuk 4-5 program," kata Menkominfo Prof Ir Mohammad Nuh DEA di Surabaya, Sabtu. Usai berbicara dalam seminar "Komunikasi Interpersonal" yang digelar BEM ITS Surabaya, ia mengatakan TV analog yang saat ini berarti satu kanal untuk satu program. "Tapi, kalau kita sudah melakukan migrasi dari TV analog ke TV digital, maka satu kanal akan dapat dipakai 4-5 program," katanya. Mantan Rektor ITS Surabaya itu mengatakan digitalisasi TV akan memungkinkan 4-5 TV dalam satu grup dapat menggunakan satu kanal yang sama, bahkan ada sisa. "Untuk kanal yang kosong akan dapat ditanam bagi kepentingan lebih luas, baik program TV yang bisnis maupun TV yang gratis, seperti acara pendidikan," katanya. Bahkan, katanya, pihaknya sudah berencana akan memakai satu kanal untuk program EWS (Eraly Warning System) untuk antisipasi bencana. "Dengan TV yang menyiarkan EWS, maka setiap ada bencana alam akan `ditayangkan` kepada masyarakat melalui semua jaringan TV secara otomatis," katanya. Menurut dia, digitalisasi TV itu sudah disampaikan dalam "World Conference of GMS" di Barcelona, Spanyol (Eropa) pada 11-14 Februari lalu. "Dari sana, saya sepakat untuk menerapkan digitalisasi TV yang berkiblat ke Eropa, bukan Jepang, tapi saya lakukan ujicoba dulu pada TVRI," katanya. Ia menambahkan digitalisasi TV akan banyak beragam, karena cost menjadi lebih murah, keragaman kepemilikan, masyarakat menikmati keragaman content, dan ada pilihan. "Jadi, kalau kita punya 12 TV nasional dan sudah penuh, maka kalau ada digitalisasi TV dengan satu kanal untuk empat TV maka 12 TV nasional akan dapat menjadi 48 TV," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008