Indeks acuan Nikkei kehilangan 116,11 poin atau 0,53 persen menjadi 21.638,16 poin
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, menghentikan kenaikan beruntun dua hari, karena yen yang relatif kuat membebani eksportir dan investor bergerak untuk mengambil keuntungan setelah kenaikan baru-baru ini.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 116,11 poin atau 0,53 persen, dibandingkan tingkat penutupan Selasa (2/7/2019), menjadi mengakhiri perdagangan di 21.638,16 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo merosot 10,30 poin atau 0,65 persen, menjadi berakhir pada 1.579,54 poin.

Pialang lokal mengatakan bahwa kenaikan yen terhadap dolar AS membebani saham-saham eksportir, yang berpengaruh pada pasar yang lebih luas.

Mereka mencatat bahwa yen yang kuat mengurangi prospek laba untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki eksposur kuat ke pasar luar negeri dan melihat keuntungannya turun ketika dipulangkan.

"Kenaikan yen terhadap dolar AS juga membebani saham-saham yang berkaitan dengan ekspor," Chihiro Ota, manajer umum riset investasi di SMBC Nikko Securities Inc.

Ahli strategi investasi juga mengatakan bahwa perdagangan lesu karena ketidakpastian masa depan ekonomi global, dengan beberapa investor mengambil sikap pasif untuk menunggu isyarat perdagangan lebih lanjut yang konkret.

Mereka mengatakan bahwa beberapa investor berada di luar pasar untuk menunggu hasil data ekonomi utama AS minggu ini, terutama payrolls non pertanian untuk Juni, data yang akan dirilis pada Jumat (5/7/2019).

Investor sangat fokus pada apakah Federal Reserve AS, seperti yang telah mengisyaratkan sebelumnya, akan memangkas suku bunganya bulan ini atau pada titik waktu berikutnya, untuk menghadapi masalah ekonomi.

Namun demikian, pengambilan keuntungan adalah tema utama, kata ahli strategi pasar, dengan investor memilih untuk mengunci keuntungan yang diperoleh selama dua hari terakhir, di tengah kurangnya insentif baru.

Beberapa saham siklikal, peka terhadap faktor ekonomi makro global, kehilangan posisi, dengan Taiyo Yuden turun 4,1 persen dan Yaskawa Electric turun 4,9 persen. Advantest, sementara itu, melepaskan 4,7 persen pada penutupan.

Di antara eksportir mundur karena kenaikan yen, Mazda Motor tergelincir turun 1,6 persen, sedangkan Nissan Motor terbalik 2,0 persen.

Pada penutupan perdagangan, saham-saham produk minyak dan batubara, pertambangan dan instrumen presisi paling banyak menurun, dengan jumlah saham turun melebihi yang naik, 1.067 terhadap 995 di papan utama, sementara 87 mengakhiri hari tidak berubah.

Di papan utama sebanyak 1.008,90 juta saham berpindah tangan, naik dari volume pada Selasa (2/7/2019) sebesar 1.002,03 juta saham. Nilai transaksi pada hari perdagangan ketiga minggu ini mencapai 1.922,2 miliar yen (17,84 miliar dolar AS).

Baca juga: IHSG ditutup melemah seiring koreksi bursa Asia
Baca juga: Bursa saham Seoul berakhir 1,23 persen lebih rendah
Baca juga: Pasar saham Aussie berakhir lebih tinggi dengan keuntungan luas

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019