Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar meminta PT Angkasa Pura II di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar untuk menghentikan penerbangan pada hari pertama Iduladha dan Idulfitri.

"Kami meminta kepada Angkasa Pura untuk menghentikan penerbangan pada hari pertama Lebaran mulai pukul 00.00 sampai dengan 12.00 WIB," kata Bupati Kabupaten Aceh Besar Mawardi Ali kepada awak media kediamannya, Gampong Meunasah Baro, Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat.

Konferensi pers tersebut dihadiri pihak PT Angkasa Pura II, Kemenkumham HAM Aceh, dan perwakilan maskapai, serta pihak terkait lainnya di wilayah Aceh.

Baca juga: Bandara SIM Banda Aceh tidak terdampak gempa 6,0 SR

Ia menegaskan pada Idulfitri dan Iduladha merupakan hari yang sakral bagi umat Islam. Oleh karena itu, pihaknya meminta maskapai yang melayani penerbangan di bandara tersebut untuk menghentikan penerbangan.

"Dalam rangka pelaksanaa dan penegakan syariat Islam di Aceh Besar, kami menghimbau pihak Bandara SIM dan seluruh maskapai untuk menghentikan seluruh penerbangan, baik yang take off lepas landas maupun landing (pendaratan) ," katanya lagi.

Mawardi menegaskan bahwa semua pihak yang melakukan aktivitas di Bandara Internasional SIM Blang Bintang Aceh Besar, khusus umat Islam untuk melaksankan salat hari raya secara berjemaah di bandara maupun di tempat masing-masing.

Menurut dia, banyak petugas di Bandara Internasional SIM Blang Bintang Aceh Besar mengeluh tidak bisa melakukan salat pada hari raya karena kesibukan rutinitasnya.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM, Yos Suwagiyono menyatakan bahwa pihaknya akan duduk bersama semua maskapai terkait dengan surat Bupati Aceh Besar yang meminta untuk menghentikan penerbangan pada hari pertama Lebaran.

Baca juga: Maskapai buka rute baru dapat insentif di Aceh

"Ya, kami bersama Imigrasi, Airlines, dan pihak-pihak terkait lainnya akan melakukan diskusi lebih lanjut. Yang pasti kami sangat menghormati kekhususan Aceh," katanya.

Rencana tersebut, menurut dia, tidak berdampak fatal terhadap jadwal penerbangan di Aceh.

"Mungkin yang perlu ditunda jadwal keberangkatan dan kedatangan pada pagi hari. Kalau siang hari tidak terganggu," demikian kata Yos.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019