serangkaian nada dovish agak mengejutkan dari risalah Federal Reserve mengirim dolar AS terjun dan membawa pasar saham AS dari posisi terendah beberapa pekan.
London (ANTARA News) - Pasar-pasar saham utama Eropa berbalik naik kuat pada pembukaan perdagangan Kamis, dengan indeks acuan FTSE 100 di London bertambah 0,90 persen menjadi 6.540,72 poin menjelang keputusan suku bunga bank sentral Inggris.

Indeks DAX 30 di Frankfurt melonjak 0,97 persen menjadi 9.082,66 poin dan indeks CAC 40 di Paris naik 1,32 persen menjadi berdiri di 4.222,98 dibandingkan dengan tingkat penutupan Rabu.

Indeks-indeks pasar saham utama Eropa, telah jatuh sejak Selasa, melesat lebih tinggi di awal perdagangan Kamis menyusul kenaikan besar dan kuat saham-saham di Wall Street.

Pasar saham AS telah melonjak pada Rabu, karena risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pembuat kebijakan cenderung cemas untuk menaikkan tingkat suku bunga yang terlalu cepat.

Risalah menunjukkan bahwa dewan bank sentral juga menayangkan kekhawatiran tentang dolar yang lebih kuat, keterpurukan ekonomi zona euro, perlambatan pertumbuhan di Tiongkok dan Jepang serta risiko-risiko geopolitik.

Michael Hewson, analis pasar utama di CMC Markets Inggris, mencatat bahwa "serangkaian nada dovish agak mengejutkan dari risalah Federal Reserve mengirim dolar AS terjun dan membawa pasar saham AS dari posisi terendah beberapa pekan".

Dia menambahkan bahwa "para investor menunggu pertemuan bank sentral Inggris (BoE) hari ini dengan setiap harapan bahwa pertemuan ini akan sama-sama tidak ada kejadian seperti 66 pertemuan sebelumnya, dengan tidak ada perubahan dalam suku bunga".

Pada Kamis waktu setempat, BoE diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga utamanya 0,50 persen, yang telah berdiri selama lima setengah tahun.

Pekan lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga rekor rendahnya tidak berubah, setelah memotong biaya pinjaman pada September untuk membantu ekonomi zona euro yang sedang sekarat.

Pasar saham Eropa ditutup lebih rendah pada Rabu, memperpanjang penurunan tajam hari sebelumnya yang disebabkan oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lemah dan penyebaran krisis Ebola.

IMF minggu ini memperingatkan bahwa perekonomian dunia menghadapi peningkatan risiko-risiko dari krisis di Ukraina, penderitaan yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan penyebaran Ebola.

Kerusakan akibat krisis ekonomi yang dimulai pada 2008 telah "membuktikan sulit untuk mengatasinya", terutama di Eropa, IMF mencatat. Demikian AFP.

(A026)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014