Kupang (ANTARA News) - Pemerintah daerah harus aktif mengetahui secara benar berbagai sentra industri yang ada dan potensial untuk dikembangkan sekaligus dikelola untuk pendapatan asli daerah (PAD) menuju kesejahteraan bersama, kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, .

"Pemerintah Daerah di kabupaten/kota yang mengetahui persis karakteristik wilayah dan potensi daerah yang ada cocok untuk dikembangkan atau dibangun industri kecil hingga menengah yang kemudian menyerap tenaga kerja dan meningkatakan PAD lalu mensejahterakan masyarakat setempat, sehingga perlu proaktif," katanya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu.

Dia menilai, NTT yang berbasis kepulauan sangat potensial dengan garam industri yang tersebar merata hampir di semua kabupatennya, sehinggga perlu mendapatkan perhatiaan serius untuk dikembangkan dan dikelola menjadi usaha garam rakyat untuk meningkatakan pendapatan warga.

Kabupaten Manggarai Timur, menurut dia, juga berpotensi mengembangkan garam rakyat di lahan seluas 3.500 hektare, sementara yang dimanfaatkan baru 60,3 hektare yang menghasilkan garam sebanyak 53 ton.

Adapun Kabupaten Nagekeo memiliki potensi pengembangan lahan garam rakyat seluas 2.000 hektare dengan tingkat pemanfaatan saat ini 14,8 hektare dengan hasil diperoleh 24,9 ton. Manggarai Timur potensi lahan garamnya 5.000 hektare, dan pemanfaataan saat ini 16,3 hektare dengan hasilnya 42,1 ton.

Selain itu, Kabupaten Ende potensi lahan garamnya 200 hektare dengan pemanfaatan 4,5 hektare dan produksi 5,9 ton, serta Kabupaten Alor potensi lahan garamnya 31 hektare dengan pemanfaatan 3,3 hektare dan produksi 1,9 ton.

"Dengan potensi lahan garam rakyat yang ada apabila dikelola dengan baik maka NTT bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Sementara beberapa wilayah yang potensial untuk garam industry, bisa difokuskan untuk memenuhi kebutuhan garam nasional," ujar Saleh.

Kementerian Perindustrian, menurut dia, terbuka sekaligus siap menindaklanjuti setiap usulan industri garam di NTT, setelah melakukan kajian berbagai aspek, mulai dari kesiapan lahan untuk industri, kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan pasar domestik maupun global.

Saleh Husin mengatakan hal itu usai menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan bersama pengembangan garam antara PT. Cheetham Salt dengan Bupati Nagekeo Elias Djo dan PT Garam dengan Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, di Kupang.

Usai diskusi dengan komponen terkait pengembangan industri kecil dan menengah di wilayah itu, didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno, Menteri meninjau PT Semen Kupang, Usaha Kerajinan Industri Kecil seperti Ina Ndao dan Dekranasda NTT.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014