Pekanbaru (ANTARA News) - Pemain bulutangkis asal Riau yang akan bertanding dalam laga final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis U-13 September 2016, Nayara Azzura Deva Rezki mengakui menambah porsi latihannya.

Ia mulai dari variasi jenis pukulan, dropshot, servis dan fisik hingga durasi latihan.

Nayara yang didampingi mamanya Nova Desi menceritakan tentang perjuangannya untuk masuk salah satu klub bulu tangkis bergengsi di Indonesia tersebut.

"Biasanya saya latihan satu kali sehari, sekarang ditambah porsinya menjadi dua kali," ujarnya di Pekanbaru, Minggu (28/8).

Nayara memang cukup kuat niatnya untuk bisa masuk ke PB Djarum. Pasalnya ia mengaku bahwa banyak atlet bulu tangkis Indonesia dilahirkan dari tempat tersebut.

Apalagi dengan keberhasilan capaian medali emas dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir pada olimpiade Rio kemarin. Hal ini membuat semangat Nayara semakin meningkat untuk bisa bergabung di PB Djarum.

"Udah seperti pahlawan atlet bulu tangkis itu, malah mereka diarak keliling kota," imbuhnya seraya tertawa.

Soal ketertarikannya dalam dunia bulu tangkis ia mengaku awalnya hanya sekedar ikut-ikutan sang ayah.

Ayahnya, Fandefilsa memang sudah lama menggemari olahraga tersebut. Kedekatannya dengan sang ayah, membuat Nayara kecil kerap diajak ke lapangan bulu tangkis untuk sekedar mengeluarkan keringat. Alhasil perlahan ia pun mulai menikmati cabang olah raga tersebut.

"Awalnya sekadar ikut-ikut papa, eh lama-lama keterusan," tambahnya.

Sang ayah melihat potensi dari putrinya dan kemudian mengikutkan Nayara untuk berlatih secara serius.

Hingga kini berkat usaha kerasnya, berbagai kejuaraan kerap ia menangi di antaranya medali emas pada ajang Popda di Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

Terkait dengan seleksi PB Djarum, baginya itu merupakan sebuah langkah yang besar. Pasalnya untuk sampai di titik final seleksi tersebut, ia harus bersaing dengan 485 peserta lainnya.

"Semuanya jago-jago. Apalagi untuk seleksi U-13 PB Djarum, saya sempat ragu. Tapi keluarga mendukung penuh, ya..lolos deh," kenangnya.

Selain persiapan untuk seleksi PB Djarum, siswi SD 184 Pekanbaru ini juga tengah memersiapkan diri untuk pertandingan Milo Badminton di Solo akhir Agustus ini.

Alhasil ia mengaku sempat ketinggalan pelajaran sekolah, namun untungnya Nayara mendapatkan dispensasi dari pihak sekolah dengan memberikan kemudahan dalam hal kehadiran dan pelajaran.

"Susah bagi waktu dan untungnya pihak sekolah memberikan keringanan, apalagi sekarang Nayara latihan dari jam 07.00-09.00 pagi, habis itu baru sekolah lagi," ujarnya penuh semangat.

Nayara lolos dalam audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 yang digelar di Palembang pada 12-14 Maret 2016, bersama semifinalis U-13 putri lainnya ke Kudus yaitu Jasmine Qurrotaayun dari Bandar Lampung, Belda Azaria dari Palembang serta Shandy Tirani Mahesi dari Bandar Lampung.

Pewarta: Maswandi dan Redmon
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016