Juara Dunia Formula Satu Lewis Hamilton mengiringi peti jenazah legenda balap mobil asal Austria Niki Lauda keluar dari katedral St Stephen di Wina, Austria, Rabu (29/5/2019). ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/djo/ama


Boleh jadi Hamilton dan Mercedes menegaskan dominasi mereka di F1 di saat bintang-bintang muda mulai bersinar. Tapi sepertinya musim itu juga akan dikenang karena diwarnai sejumlah berita duka.

Seperti berpulangnya direktur balapan Charlie Whitting tiga hari jelang seri pembuka di Australia, Maret. Kemudian Niki Lauda, juara dunia tiga kali dan ketua non-eksekutif tim Mercedes, pada usia 70 tahun, yang kemudian dikenang di Grand Prix Monako.

Lalu kematian pebalap berusia 22 tahun Anthoine Hubert dalam kecelakaan balapan Formula 2 di Belgia pada Agustus yang mengejutkan semua orang.

Hubert adalah kawan sekaligus rival masa kecil dari Charles Leclerc, yang meraih kemenangan pada hari berikutnya di Spa dan mendedikasikan kemenangannya itu kepada sang mendiang pebalap asal Prancis.

"Kita kehilangan sejumlah orang dan itu cukup emosional, dari balapan pertama ke Monako hingga Spa," kata Hamilton usai mengangkat trofi juara dunia di gala mewah yang digelar di Prancis.

Baca juga: Banjir duka cita dari dunia balap untuk Niki Lauda
Baca juga: Hamilton merasa ditemani Niki Lauda


Paruh kedua musim cukup menyulitkan Hamilton yang bersikeras dirinya tak memiliki mobil terbaik di grid, namun mampu mempertahankan rekor finis dengan poin di 33 balapan secara beruntun hingga akhir musim untuk membawanya terpaut tujuh kemenangan dari rekor sepanjang masa Michael Schumacher yaitu 91 kali.

Sementara musim depan, dengan rekor 22 balapan, Hamilton yang kini berusia 34 tahun memiliki peluang menyamai gelar ketujuh Schumacher namun Leclerc dan Verstappen tak akan membiarkannya menang mudah.

Jangan lupakan juga transformasi Bottas, yang tahun ini menjadi runner-up dengan empat kemenangan, setelah nihil juara seri di musim sebelumnya.

Mantan tim Hamilton, Mclaren, di mana ia meraih gelar juara dunia pertamanya pada 2008, juga akan berjuang keras musim depan dengan kedua pebalapnya, Carlos Sainz dan Lando Norris yang membawa tim itu ke peringkat empat tahun ini.

Salah satu talenta muda lainnya adalah Alexander Albon yang melakoni debutnya bersama Red Bull di paruh kedua musim. Pebalap Thailand keturunan Inggris itu pun dinobatkan menjadi rookie terbaik tahun ini.

"Saya merasa sangat senang berada di masa ketika mereka hadir di sini," kata Hamilton soal rival-rival yang lebih muda itu. "Saya harap tahun depan semakin ketat."

Baca juga: Vettel tak masalah dianggap nomor dua setelah Schumacher
Baca juga: GP Inggris di Silverstone jadi seri F1 2019 paling ramai penonton

Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019