Jakarta, 27/11 (ANTARA) - Pengamat ekonomi Aviliani menyarankan agar pemasaran pariwisata Indonesia pada 2009 difokuskan di negara-negara Asia yang relatif tidak terkena dampak krisis keuangan global. "Asia masih bisa dijadikan pasar karena tidak terkena dampak langsung krisis keuangan global sebab mereka tidak mengeluarkan kredit untuk subprime mortgage," kata Aviliani sebagai panelis di sela acara Rapat Kerja (Raker) Pemasaran Pariwisata 2009 di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan, negara-negara Asia cocok menjadi pasar pariwisata Indonesia karena jumlah penduduk yang besar. Aviliani mengatakan pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia pun masing tinggi berkisar 4-8 persen, bahkan untuk Jepang dan China bisa mencapai 8 persen. "Negara Timur Tengah pun belum digarap dengan optimal, padahal di negara tersebut banyak orang kaya," katanya. Sedangkan untuk 2009, Menbudpar Jero Wacik mengatakan pemerintah atas usulan dari pemangku kepentingan pariwisata telah menetapkan untuk melanjutkan program Visit Indonesia. "Tahun 2009, program Visit Indonesia harus dilanjutkan. Beberapa daerah juga sudah mencanangkan program Visit, seperti Visit Musi, Visit Batam, Visit Bangka Belitung," katanya. Pemerintah pun menunggu usulan dari pemangku kepentingan termasuk dari pelaku industri pariwisata dalam Raker Pemasaran Pariwisata 2009 tersebut untuk menetapkan target jumlah wisman 2009. "Target yang realistis, tapi jangan ketakutan. Target optimis bisa 8 juta wisman dan target moderat bisa 7,5 juta wisman," kata Jero Wacik. Dia memprediksikan penerimaan devisa selama 2008 sebanyak 6,2 miliar dolar AS dari 6,4 juta wisatawan mancanegara (wisman). Sedangkan wisatawan nusantara (wisnus) 2008 juga mengalami peningkatan dibanding 2007 yaitu sebanyak 223,4 ribu perjalanan dan menghasilkan Rp90 triliun pergerakan ekonomi di masyarakat. Sementara Dirjen Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar mengatakan target tingkat kunjungan wisman 2009 sebanyak 8 juta orang dengan perolehan devisa sebanyak 8 miliar dolar AS dan target wisnus sebanyak 226 juta perjalanan dengan pengeluaran sebanyak Rp82 triliun. Sapta mengatakan target fokus pasar wisman untuk 2009 memang di negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Filipina, India, Korea Selatan, Jepang, China, dan negara lain seperti Australia, negara-negara Timur Tengah, serta negara-negara Eropa. Dia menjelaskan pihaknya memproyeksikan target optimistik jumlah wisman sebanyak 6,8 juta orang yang antara lain terdiri 1,3 juta wisman Singapura, 960.000 wisman Malaysia, 970.000 wisman Eropa, 600.000 wisman Jepang, 550.000 wisman Australia, 410.000 wisman China, 390.000 wisman Korea Selatan, dan 210.000 wisman India. Sedangkan hasil kunjungan wisman periode Januari - September 2008 yang mencapai 4,5 juta orang, antara lain terdiri dari 701.161 wisman Singapura, 481.883 wisman Malaysia, 384.557 wisman Jepang, 439.872 wisman Eropa dan Rusia, 239.827 wisman China dan Hongkong, 206.247 wisman Korea Selatan, serta 282.340 wisman Australia. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008