Seoul (ANTARA) - Bursa saham Korsel membuat rebound pertama dalam tiga sesi pada Selasa, karena ekspektasi untuk langkah stimulus dari negara-negara yang terkena dampak COVID-19.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 8,16 poin atau 0,42 persen, menjadi berakhir pada 1.962,93 poin, dengan volume perdagangan mencapai 628,2 juta saham senilai 8,9 triliun won (7,5 miliar dolar AS).

Setelah jatuh lebih dari empat persen pada hari sebelumnya, KOSPI berbalik di tengah harapan paket stimulus dari Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkena virus.

Federal Reserve AS mengadakan pertemuan darurat pekan lalu, memangkas suku bunga acuannya 50 basis poin menjadi di kisaran 1,00-1,25 persen dalam langkah darurat pertamanya sejak krisis keuangan global 2008.

Ekspektasi berjalan tinggi bagi The Fed untuk mengambil langkah-langkah tambahan seperti pasokan likuiditas pasar melalui pelonggaran kuantitatif atau pemotongan pajak gaji oleh pemerintah AS.

Pemerintah Korea Selatan meluncurkan anggaran tambahan 11,7 triliun won (9,8 miliar dolar AS) minggu lalu, untuk meningkatkan konsumsi swasta dan membantu memerangi COVID-19.

Tanda-tanda tren melambat pada pasien yang terinfeksi setiap hari terlihat di Asia Timur, sementara infeksi baru-baru ini tumbuh tajam di seluruh Eropa.

Korea Selatan melaporkan 131 kasus COVID-19 lainnya pada Senin, sehingga jumlah totalnya menjadi 7.513. Itu adalah kenaikan harian paling lambat dalam dua minggu dan jauh di bawah pertumbuhan harian 500 atau lebih minggu lalu.

Saham-saham berkapitalisasi besar menguat. Pemimpin pasar Samsung Electronics bertambah 0,7 persen, dan raksasa chip memori SK Hynix naik 2,5 persen. Mesin pencari yang paling sering digunakan Naver naik 2,4 persen, dan biofarmasi raksasa Celltrion melonjak 4,0 persen.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.193,2 won terhadap greenback, menguat 11,0 won dari penutupan sehari sebelumnya.

Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil surat utang tiga-tahun yang likuid naik 4,4 basis poin menjadi 1,082 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun naik 6,9 basis poin menjadi 1,355 persen.

Baca juga: Bursa saham Korea jatuh karena kekhawatiran ketegangan Timur Tengah
Baca juga: Bursa saham Korea pada akhir perdagangan 2019 di wilayah negatif
Baca juga: Bursa saham Seoul terangkat, Indeks KOSPI berakhir naik 0,54 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020